Sisi Pandang Lain

Memahami Sesuatu dari Perspektif yang Berbeda

Tuesday, August 6, 2019

Wedos Dikerudungi, PENISTAAN???



   Di mana kaum fanatik radikal yang kemarin mendemo Ahok hingga berjilid-jilid? Di mana mereka yang membuat keributan dengan dalih "kecurangan rezim ini"? Di mana mereka yang dulu teriak-teriak "penistaan agama"? Di mana mereka yang koar-koar negeri ini haram dan tidak sesuai dengan aturan Allah? Di mana mereka semua saat ada WEDOS DIKERUDUNGI?

   Apa mereka tidak tahu bahwa kerudung adalah pakaian dari Allah untuk wanita muslimah? Apakah mereka tidak tahu betapa pentingnya kerudung dalam Islam? Apakah mereka tidak tahu bahwa kerudung adalah simbol agama? Apakah mereka tidak tahu? Halah, masa begini saja tidak tahu. Tidak tahu apa pura-pura tidak tahu?

   Coba saja yang bikin gambar wedos dikerudungi itu BTP, misalnya. Pasti langsung teriak "PENISTAAN AGAMA!!!" dan serangkaian ucapan lainnya. Tapi, ini, sebuah merk baju muslim terkenal, bikin ilustrasi wedos dikerudungi, kok gak ada yang koar-koar penistaan?

   Coba aja yang bikin ilustrasi begitu adalah orang-orang di luar Islam. Orang Kristen, misalnya. Orang Hindu, misalnya. Orang Buddha, misalnya. Pasti langsung gak terima dan koar-koar ke seluruh dunia.

   Jadi, apakah memang kalau yang menistakan simbol agama adalah orang Islam sendiri, boleh? Kalau orag lain tidak boleh? Kalau yang mempermainkan simbol agama adalah perusahaan terkenal, boleh? Yang lain tidak boleh? Kalau yang melucu dengam lambang agama, boleh? Yang lain tidak boleh?

   Betapa sempit pikiran demikian kalau begitu! Itu namanya tidak adil sejak dalam pikiran (seperti kata Pramoedya Ananta Toer). Apa, sih, tidak adil seja dalam pikiran itu?

   Tidak adil sejak dalam pikiran itu berarti kita memiliki tendensi pada salah satu pihak dalam pikiran kita. Jadi, tidak adil yang dimaksud belum berbentuk perbuatan, tapi pikiran. Dalam pikiran saja sudah tidak adil, apalagi dalam perbuatan!

   Contoh umumnya begini. Misal Anda mencintai seseorang. Lalu seseorang itu misalnya mencuri uang Anda. Tapi, Anda tidak memarahinya. Anda memaafkannya. Namun, jika orang lain yang mencuri uang Anda, Anda marah besar dan menyalahkannya. Padahal kedua-duanya melakukan hal yang sama buruknya, tapi reaksi Anda berbeda.

   Misalnya juga seorang ibu yang mencintai anaknya. Kadang anaknya selalu dibela walau salah. Berbeda jika anak orang lain yang salah, pasti dimarahi.

   Dalam kasus ini, ada perusahaan terkenal yang melecehkan lambang agama. Kerudung dipakaikan pada wedus. Tapi, sampai saat ini tak santer terdengar kalimat "penistaan agama" dan seruan untuk boikot. Padahal jelas-jelas tindakan itu buruk!

   Begitulah tidak adil sejak dalam pikiran. Kalau pihak dalam diri mereka sendiri melakukan kesalahan, dibiarkan. Kalau pihak lain yang bikin kesalahan, disuruh dibunuh, diperangi, atau dipenjara.

   Masyaallah....  Miris benar kaum ini (*)

10.17.06.08.2019

No comments:

Post a Comment