Sisi Pandang Lain

Memahami Sesuatu dari Perspektif yang Berbeda

Monday, August 5, 2019

Korban Harus Berhijab? NDASMU!!!




   Sudahkah Anda melihat banner tersebut belakangan ini? Ya. Banner itu dibuat oleh salah satu perusahaan pakaian muslim yang terkenal di Indonesia. Banner ini muncul setelah kasus pemerkosaan ayah kepada putrinya sendiri terjadi. Sungguh miris kejadian itu. Apalagi tindakan pemasangan banner yang menyindir kasus tersebut, MIRIS SEKALI!!!

   Banner yang dipasang oleh perusahaan pakaian muslim itu tidaklah manusiawi bahkan menyalahi nilai ajaran agama Islam. Berikut alasan-alasan yang saya miliki yang menunjukkan betapa tidak pantasnya banner tersebut dipasang.

   1) Banner itu menunjukkan ketidak-simpatian perusahaan kepada korban

   Sebagai manusia yang normal, harusnya kita bersimpati dan turut berduka cita atas tragedi kemanusiaan yang menimpa bangsa ini. Harusnya kita bersimpati pada korban. Harusnya korban kita rangkul dan kita angkat agar dia tidak down. Bukannya malah menyalahkan korban!

   Bayangkan apa yang dirasakan korban setelah melihat banner tersebut? Tidak hanya satu korban dalam kasus di atas, tapi juga ribuan korban dari seluruh kasus pelecehan. Bagaimana? Kira-kira apa yang mereka rasakan? Kalau Anda tak bisa menduga bahwa tentu korban akan sakit hati dan semakin tak percaya diri, maka selamat!!! Hati nurani Anda telah mati!!!

   2) Banner itu melecehkan korban!

   Mengapa saya bilang banner itu melecehkan korban? Lihatlah! Lihatlah gambar kambing yang diberi kerudung. Bukankah itu seolah-olah mempersamakan kambing dengan korban? Apakah itu lucu? Tidak!!! Bagaimana bisa perusahaan ternama itu menertawakan korban dengan begitu angkuhnya sedangkan korban hampir sekarat jiwa dan harga dirinya? Bagaimana perusahaan bisa tak punya hati dan berkoar-koar seenaknya menyalahkan korban? Bagaimana bisa perusahaan sedingin itu seperti monster yang malah menerkam orang yang tak bersalah dan lemah?

   3) Tidak mencerminkan rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam)

   Apakah Anda merasakan rahmat dari banner seperti itu? No!!! Sama sekali tidak. Jijik, iya!!!

   Ciri-ciri rahmatan lil alamin itu membuat semua orang tenteram dan damai. Tidak ada rasa sakit dan terluka. Sedangkan banner itu telah melukai perasaan korban. Melukai korban-korban kasus pelecehan. Melukai kemanusiaan. Melukai nilai Islam. Melukai akal sehat. Melukai kewarasan.

   Apakah kita sudah lupa bahwa yang pertama diperkenalkan Allah tentang dirinya adalah sifat Ar-Rahman (Maha Pengasih) dan Ar-Rahim (Maha Penyayang)??? Ketika kita pertama kali membuka Alquran, bukankah bismillah yang kita temukan? Bismillah yang mengandung Ar-Rahman dan Ar-Rahim.

   Itulah hal paliiing utama yang ada dalam diri Allah. Itulah hal yang paliiing utama harus ada dalam diri kita. Bukan malah dingin hati dan sedikit saja tidak memedulikan perasaan korban.

   Nabi Muhammad Saw. datang hanya untuk menyempurnakan akhlak manusia. Dan tindakan pemasangan banner yang melecehkan korban kasus pelecehan tersebut tidaklah mencerminkan kebaikan akhlak dan budi. Tidak sesuai petunjuk kebaikan. Ibaratnya seperti ketika Anda menjenguk orang sakit, tidak Anda semangati untuk sembuh, malah Anda suruh mati. Payah.

   Demikian alasan-alasan saya dan berharap banner itu dilepas saja. Saya sangat berharap kepada perusahaan agar BIJAKSANA dan MANUSIAWI. Jangan lupa, Anda juga manusia. Bagaimana jika salah satu keluarga Anda sendiri yang mendapat kasus pelecehan seperti itu lalu disodori banner seperti itu???

   Fanatik buta dan tidak kritis menjadi alasan utama mengapa seseorang bisa begitu tak acuh padahal sudah memelajari nilai agama. Matinya akal sehat. Ya. Ditandai dengan ketidakmampuan menyanggah sesuatu dan menerima begitu saja suatu dogma.

   Ajaran agama itu baik, tapi menjadi buruk setelah di tangan manusia. Ada yang menggunakan ajaran agama untuk memengaruhi orang lain bunuh
 diri dengan bom dan melukai yang lain. Ada yang menggunakan ajaran agama untuk mendapat popularitas dan uang. Ada yang menggunakan ajaran agama untuk mendapat kekuasaan. Padahal Nabi Muhammad Saw. mendapat luka, dilempar batu  diboikot masyarakat Mekkah, bahkan dilempar tahi. Sesungguhnya manakah yang benar-benar menggunakan agama dengan tepat?

   Termasuk dalam kasus ini. Harusnya ajaran agama yang baik yang bisa digunakan untuk menyelamatkan umat manusia malah digunakan untuk melecehkan. Kenapa? Ya karena fanatik dan keras hati. Coba saja kalau mereka menggunakan cara yang lembut. Misalnya datang ke rumah korban untuk bersimpati sambil dibawakan kerudung brand mereka, lalu berkata baik-baik agar si korban mau menggunakan kerudung sejak saat ini, bukankah itu lebih menyentuh perasaan korban? Mungkin korban akan senang dan mau berkerudung.

   Beragama itu baik, tapi bukan berarti setiap dogma harus dimakan bulat-bulat. Anda makan pentol kalau tidak dikunyah dulu, ya, mati. Apalagi kalau pentolnya sebesar mangkok. Kan sudah ada pentol sebesar mangkok.

   BERPIKIR!!! Berpikir adalah ciri orang beriman. Buka saja Alquran kalau tidak percaya dan hitung berapa kali Allah menyuruh untuk berpikir. Jangan apa-apa langsung diiyakan dan diterima mentah-mentah. Segala sesuatu harus dipelajari dalam-dalam. Berpikir!! Berpikirlah apakah pantas banner itu dipasang?

   Sekali lagi, BERPIKIRLAH!!! Berpikir adalah ciri orang beriman. MUSLIM HARUS CERDAS!!! Jangan mau dibodohi lagi.

09.24.05.08.2019

(Baca juga : https://sisipandanglain.blogspot.com/2019/08/bapak-perkosa-anak-siapa-yang-salah.html?m=1 )

No comments:

Post a Comment