Dalam buku Ensiklopedi Islam, Jilid 2
(Jakarta, Ichtar Baru Van Hoeve) dijelaskan bahwa sejarah Islam telah melalui
tiga periode, yaitu periode klasik (650-1250), periode pertengahan (1250-1800 M), dan periode modern(1800-sekarang)
PERADABAN ISLAM PERIODE
PERTENGAHAN
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah
Sejarah Peradaban Pemikiran Islam
Dosen Pengampu : ……………………..
Semester I
Kelas B
Disusun Oleh :
…………………………………..
BACA JUGA :
Berjumpa Iringan Jenazah di Jalan, Benarkah Membawa Sial ?
Terjawab ! Misteri, Kenapa Pensil Tukang bentuknya Gepeng
Kisah SMA versus Sarjana
5 Fakta dibalik “ TAHU BULAT ”
MANAJEMEN WAKTU (Baca Sebelum Menyesal)
INVESTASI DI SAAT NGANGGUR, Begini Caranya !
Berjumpa Iringan Jenazah di Jalan, Benarkah Membawa Sial ?
Terjawab ! Misteri, Kenapa Pensil Tukang bentuknya Gepeng
Kisah SMA versus Sarjana
5 Fakta dibalik “ TAHU BULAT ”
MANAJEMEN WAKTU (Baca Sebelum Menyesal)
INVESTASI DI SAAT NGANGGUR, Begini Caranya !
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam buku Ensiklopedi Islam, Jilid 2
(Jakarta, Ichtar Baru Van Hoeve) dijelaskan bahwa sejarah Islam telah melalui
tiga periode, yaitu periode klasik (650-1250), periode pertengahan (1250-1800
M), dan periode modern(1800-sekarang). [1]
Pada periode klasik, Islam mengalami
kemajuan dan masa keemasan. Hal ini ditandai dengan sangat luasnya wilayah
kekuasaan Islam, adanya integrasi antarwilayah Islam, dan adanya kemajuan di
bidang ilmu dan sains.
Pada abad pertengahan, Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai dengan tidak adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh yang meliputi seluruh wilayah Islam, dan terpecahnya. Islam menjadi kerajaan-kerajaan yang terpisah. Kerajaan-kerajaan itu antara lain : [2]
Pada abad pertengahan, Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai dengan tidak adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh yang meliputi seluruh wilayah Islam, dan terpecahnya. Islam menjadi kerajaan-kerajaan yang terpisah. Kerajaan-kerajaan itu antara lain : [2]
Kerajaan
Ottoman di Turki
Kerajaan Ottoman didirikan dan diproklamasikan kemerdekaannya oleh
Utsman I dari bangsa Turki Utsmani, setelah Sultan Alauddin dari Dinasti Saljuk
meniggal dunia tahun 1300 M. Utsman I
dinobatkan sebagai raja (sultan) pertama dari kerajaan Ottoman, yang disusul
derngan raja-raja berikutnya. Kerajaan Ottoman mengalami kemajuan pada masa
pemerintahan Sultan Muhammad II (1451-1481 M). Sultan ini berjasa besar, karena
telah menyebarluaskan Islam ke Benua Eropa, melalui penaklukan kota Benteng
Konstantinopel ibukota Romawi Timur pada tahun 1453 M. Karena keberhasilannya
ini, kemudian Sultan Muhammad II mendapat julukan Al-Fatih yang artinya Sang
Penakluk.
Kerajaan Ottoman mengalami masa keemasan pada masa pemerintahan
Sultan Sulaeman I (1520-1566 M), yang bergelar Sulaeman Agung dan Sulaeman
Al-Qanuni. Pada masa pemerintahannya kerajaan Ottoman memiliki wilayah
kekuasaan yang cukup luas, yaitu: Afrika Utara, Mesir, Hedzjaz, Irak, Armenia,
Asia kecil, Krimea, Balkan, Yunani, Bulgaria, Bosnia, Hongaria, Rumania, sampai
ke batas Sungai Danube dengan tiga lautan, yaitu Laut Merah, Laut Tengah, dan
Laut Hitam. Namun, setelah Sulaeman Agung meninggal dunia, kerajaan Ottoman
Turki mengalami kemunduransehingga satu demi satu wilayah kekuasaannya
melepaskan diri.
Kerajaan
Mogul di India
Peranan umat Islam India dalam penyebarluasan agama Islam dapat
dilihat dalam empat periode, yaitu periode sebelum kerajaan Mogul (705-1526 M),
periode Moghul (1526-1858 M), periode masa penjajahan Inggris (1858-1947 M),
dan periode negara India Sekuler (1947-sekarang).
Kerajaan Mogul didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur, keturunan Jengiz Khan bangsa Mongol, pada tahun 1526 M. Kerajaan Mogul berputar di Delhi (India).
Kerajaan Mogul didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur, keturunan Jengiz Khan bangsa Mongol, pada tahun 1526 M. Kerajaan Mogul berputar di Delhi (India).
Kerajaan Mogul diperintah secara silih berganti oleh 15 orang raja
(sultan). Sultan Kerajaan Mogul bernama Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530 M)
dan sultan terakhirnya bernama Sultan Bahadur Syah II (1837-1858 M). Kerajaan
Mogul mencapai puncak kejayaannya tatkala diperintah oleh Akbar Syah I
(1556-1605 M), Jahangir atau Nuruddin Muhammad Jahangir (1605-1627 M), Syah
Jihan (1627-1658 M), dan Aurangzeb atau Alamgir I (1658-1707 M). Wilayah kekuasaan Mogul meliputi Kabul,
Lahore, Multan, Delhi, Agra, Oud, Allahabad, Ajmer, Guzarat, Melwa, Bihar,
Bengal, Khandes, Berar, Ahmad Negar, Ousra, Kashmir, Bajipur, Galkanda, Tajore,
dan Trichinopoli.
Kerajaan
Safawi di Persia (sekarang Iran)
Umat Islam menguasai Persia sejak tahun 641 M. Setelah iyu, bangsa
Persia yang semula beragama Zoroaster berbondong-bondong masuk Islam. Dinasti
atau kerajaan Islam silih berganti memerintah Persia, sampai dengan bangsa
Mongol merebutnya pada abad ke-12 M. Selama tiga abad bangsa Mongol menguasai
Persia, hingga pada tahun 1501 M muncul dinasti baru, yaitu dinasti atau
Kerajaan Safawi.
Kerajaan Safawi didirikan oleh Syah Ismail Syafawi (Ismai I) pada
tahun 907 H (1501 M) di Tabriz. Kerajaan Safawi mencapai puncak kejayaannya
tatkala diperintah oleh Syah Abbas (1`585-1628 M). Beliau berjasa mempersatukan
seluruh Persia, mengusir Portugis dari kepulauan Hormuz, dan nama pelabuhan
Gumran diubah menjadi Bandar Abbas (sampai sekarang). Syah Abbas juga
memindahkan ibukota kerajaan dari Qizwan ke Isfahan.
Setelah pemerintahan Syah Ismail Safawi berakhir, silih berganti
sultan-sultan Dinasti Safawi melanjutkan pemerintahannya hingga sebanyak 17
sultan. Sultan terakhir kerajaan Safawi bernama Sultan
Muhammad.
Tujuan penjajahan bangsa Eropa ada tiga, yaitu:
J Gold yang maksudnya agar memperoleh keuntungan besar, khususnya di bidang perdagangan bangsa Eropa, membeli bahan-bahan industri dari wilayah jajahannya dengan harga murah, kemudian menjual hasil industrinya ke wilayah jajahannya dengan harga mahal. J Glory yang maksudnya untuk mencapai kejayaan di bidang kekuasaan. J Gospel yang artinya usaha menyebarluaskan agama Kristen. Agar meraih keuntungan besar, bangsa Eropa melakukan usaha monopoli di bidang perdagangan, antara lain dengan cara merebut dan menguasai pusat-pusat perdagangan yang semula dikuasai umat Islam. Pusapusat perdagangan itu misalnya: Kota Goa di pantai barat India direbut pada tahun 1510 M dan dijadikannya benteng pangkalan, untuk menyaingi perdagangan umat Islam dengan Afrika Timur. Pelabuhan Malaka pada tahun 1511 M dikuasai dan dijadikan sebagai benteng pangkalan untuk menyaingi perdagangan umat Islam di luar Indonesia dengan Indonesia.
Tujuan penjajahan bangsa Eropa ada tiga, yaitu:
J Gold yang maksudnya agar memperoleh keuntungan besar, khususnya di bidang perdagangan bangsa Eropa, membeli bahan-bahan industri dari wilayah jajahannya dengan harga murah, kemudian menjual hasil industrinya ke wilayah jajahannya dengan harga mahal. J Glory yang maksudnya untuk mencapai kejayaan di bidang kekuasaan. J Gospel yang artinya usaha menyebarluaskan agama Kristen. Agar meraih keuntungan besar, bangsa Eropa melakukan usaha monopoli di bidang perdagangan, antara lain dengan cara merebut dan menguasai pusat-pusat perdagangan yang semula dikuasai umat Islam. Pusapusat perdagangan itu misalnya: Kota Goa di pantai barat India direbut pada tahun 1510 M dan dijadikannya benteng pangkalan, untuk menyaingi perdagangan umat Islam dengan Afrika Timur. Pelabuhan Malaka pada tahun 1511 M dikuasai dan dijadikan sebagai benteng pangkalan untuk menyaingi perdagangan umat Islam di luar Indonesia dengan Indonesia.
Akhirnya, setelah bangsa Eropa bertambah kuat, sedangkan
kerajaan-kerajaan Islam dan umat Islam semakin lemah terutama di bidang ekonomi,
militer, dan ilmu pengetahuan, maka kerajaan-kerajaan Islam dan umat Islam di
berbagai wilayah Asia-Afrika dijadikan negara jajahan oleh bangsa Eropa.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah perkembangan
ajaran islam pada abad pertengahan ?
2.
Bagaimanakah perkembangan ilmu
pengetahuan pada abad pertengahan ?
3.
Bagaimanakah perkembangan
kebudayaan Islam pada abad pertengahan ?
4.
Apakah hikmah sejarah
perkembangan Islam pada abad pertengahan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Ajaran Islam
pada Abad Pertengahan (1250-1800)
Perkembangan Islam pada abad
pertengahan ini dilakukan melalui tiga jalan yang dilalui untuk memperkenalkan
Islam pada masyarakat Eropa. Ketiga jalan tersebut adalah :
1)
Jalan Barat
Proses melalui jalan barat dimulai
dari kawasan Afrika Utara dengan melewati Semenanjung Iberia. Para pejuang
Islam yang melalui jalan ini dipimpin oleh Thariq bin Ziyad dan dimulai pada
tahun 711 M. Perjalanan Thariq dan rombongannya ini dikenal lantaran
prestasinya yang mampu melewati Pegunungan Pirenia yang pada waktu itu terkenal
sangat menakutkan. Namun, di kota Poitiers, Thariq dan rombongannya ditahan
oleh tentara Prancis yang dipimpin oleh Karel Martel pada 732 M. Akhirnya,
rombongan Thariq ini dibebaskan oleh Khalifah Umayyah yang berkuasa di
semenanjung Iberia.
2)
Jalan Tengah
Rute jalan tengah ini dimulai dari
kawasan Tunisia. Rombongan yang melewati jalan tengah ini menuju Apenina dengan
melalui Sisilia. Sisilia serta Italia Selatan sempat dikuasai oleh pejuang
Islam meski tidak terlalu lama. Sebab, pada abad 11, kedua kawasan tersebut
berhasil direbut oleh bangsa Nordia.
3)
Jalan Timur
Pada 1453, Turki yang dipimpin Sultan
Muhammad II mampu mengalahkan Byzantium. Caranya dengan menyerang
Konstantinopel melalui laut Hitam yang merupakan bagian belakang
Konstantinopel. Hal ini tidak diduga oleh tentara Byzantium sehingga dengan
mudah mampu ditundukkan.
Setelah menundukkan Byzantium, tentara Turki melanjutkan perjalanan hingga Wina, Austria. Perjalanan dilanjutkan menuju Semenanjung Balkan. Kawasan Balkan sempat dikuasai tentara Islam selama empat abad hingga abad 19. Meski demikian, konstantinopel tetap berada dalam kekuasaan dinasti Umayyah dan berganti nama menjadi Istambul.
Perkembangan Islam, mengalami dua fase yaitu fase kemajuan dan fase kemunduran. Fase kemajuan terjadi pada tahun 650 -1250 M yang ditandai dengan sangat luasnya kekuasaan Islam, ilmu dan sain mengalami kemajuan dan penyatuan antar wilayah Islam dan fase kemunduran terjadi pada tahun 1250 – 1500 M. yang ditandai dengan kekuasaan Islam terpecah-pecah dan menjadi kerajaan-kerajaan yang terpisah pisah. Kemunduran Islam pada abad pertengahan, pada umumnya yang menjadi penyebab diantaranya adalah sebagai berikut:
Setelah menundukkan Byzantium, tentara Turki melanjutkan perjalanan hingga Wina, Austria. Perjalanan dilanjutkan menuju Semenanjung Balkan. Kawasan Balkan sempat dikuasai tentara Islam selama empat abad hingga abad 19. Meski demikian, konstantinopel tetap berada dalam kekuasaan dinasti Umayyah dan berganti nama menjadi Istambul.
Perkembangan Islam, mengalami dua fase yaitu fase kemajuan dan fase kemunduran. Fase kemajuan terjadi pada tahun 650 -1250 M yang ditandai dengan sangat luasnya kekuasaan Islam, ilmu dan sain mengalami kemajuan dan penyatuan antar wilayah Islam dan fase kemunduran terjadi pada tahun 1250 – 1500 M. yang ditandai dengan kekuasaan Islam terpecah-pecah dan menjadi kerajaan-kerajaan yang terpisah pisah. Kemunduran Islam pada abad pertengahan, pada umumnya yang menjadi penyebab diantaranya adalah sebagai berikut:
·
Tidak menjaga dengan baik
Wilayah kekuasaan yang luas
·
Penduduknya sangat heteregin
sehingga mengalami kendala dalam penyatuan
·
Para penguasanya lemah dalam
kepemimpinannya
·
Krisis ekonomi
·
Dekadensi moral yang tidak
terkendali
·
Apatis dan stagnasi dalam dunia
iptek
·
Konflik antar kerajaan Islam
Terlebih lagi setelah, pasukan Mughal
yang dipimpin oleh Hulagu Khan berhasil membumihanguskan Baghdad yang merupakan
pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang kaya dengan ilmu pengetahuan, hal ini
terjadi pada tahun 1258 M. Saat itu kekhalifahannya dipimpin oleh khalifah Al
Mu’tashim, penguasa terakhir Bani Abbas di Baghdad.
Setelah Baghdad ditaklukkan Hulagu, umat islam dikuasai oleh Hulagu Khan yang beragama Syamanism tersebut, kekuatan politik Islam mengalami kemunduran yang sangat luar biasa. Wilayah kekuasaannya terpecah-pecah dalam beberapa kerajaan kecil yang tidak bisa bersatu, satu dan lainnya saling memerangi. Peninggalan-peninggalan budaya dan peradaban Islam hancur ditambah lagi kehancurannya setelah diserang oleh pasukan yang dipimpin oleh Timur Lenk
Setelah Baghdad ditaklukkan Hulagu, umat islam dikuasai oleh Hulagu Khan yang beragama Syamanism tersebut, kekuatan politik Islam mengalami kemunduran yang sangat luar biasa. Wilayah kekuasaannya terpecah-pecah dalam beberapa kerajaan kecil yang tidak bisa bersatu, satu dan lainnya saling memerangi. Peninggalan-peninggalan budaya dan peradaban Islam hancur ditambah lagi kehancurannya setelah diserang oleh pasukan yang dipimpin oleh Timur Lenk
Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800)
Keadaan perkembangan Islam secara
keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali walaupun tidak sebanding dengan
masa sebelumnya ( klasik) setelah berkembangnya tiga kerajaan besar yaitu
kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Mughal di India dan kerajaan Safawi di
Persia. Diantara ketiga kerajaan tersebut yang terbesar dan paling lama
bertahan adalah :
1. Kerajaan Usmani
Pada zaman dahulu di sebelah barat gurun pasar gobi
ada suku yang bernama Turki., mereka hidup secara nomaden. Pada saat perkembangan periode periode Islam
mereka dikalahkan oleh bangsa tar tar, mereka pindah ke barat sampai di tepi
laut tengah.
Bangasa Turki tersebut rajin dan ahli perang, pintar
berdiplomasi, dan akhirnya dengan waktu yang relatif singkat menjadi sebuah
kekuatan politik yang besar.
Bangsa Turki terbagi dalam berbagai suku, salah satu
suku yang terkenal adalah suku Ughuj, dari suku tersebut lahirlah sultan
pertama di Turki Usman yang bernama Usman.
Pada awalnya Turki Usmani wilayahnya sangat kecil,
dengan adanya dukungan militer tidak berapa lama Usmani menjadi kerajaan yang
besar dan bertahan dalam kurun waktu yang lama. Setelah Usman meninggal pada
1326 putranya Orkhan naik tahta pada usia 24 tahun. Periode tentara Islam
pertama kalinya masuk ke Eropa. Orkhan mereformasi dan membentuk 3 pasukan
utama. Pertama tentara Sipabi
(regular) yang mendapatkan gaji di tiap bulannya. Kedua tetara Hazeb (ireguler) yang digaji pada saat mendapatkan
harta rampasan perang (mal alghonimah), Ketiga
tentara Jemsari, kebanyakan anak-anak Kristen yang dibimbing Islam dan disiplin
yang kuat.
Kerajaan Usamani untuk beberapa abad masih dipandang
sebagai kerajaan yang kuat terutama dalam bidang militer. Kemajuan kerajaan
Usmani yaitu dalam bidang pemerintahan kemiliteran, ilmu pengetahuan dan
budaya, pembangunan masjid-masjid agung, sekolah, gedung, jembatan, saluran
air, villa, dan pemandian umum. Di bidang keagamaan seperti fatwa ulama menjadi
hukum yang berlaku.
Saat itu dalam sejarah Islam terdapat dua jabatan
penting yang dikuasai oleh seorang penguasa yaitu sebagai sultan untuk
kekuasaan Turki dan khalifah bagi seluruh dunia Islam. Pada masa Sulaiman
Al-Qonuni berhasil membawa kejayaan Islam. Ia adalah kepala negara yang paling
terkenal di dunia, beliau penguasa yang sholeh, ia mewajibkan rakyat muslim
sholat 5 kali, berpuasa di bulan Ramadhan, jika ada yang melanggar tidak hanya
dikenai denda namun juga sanksi badan.
Sulaiman juga berhasil menerjemahkan Al-Qur’an dalam
bahasa Turki. Setelah Sulaiman kerajaan Turki Usmani mengalami kemunduran yang
disebabkan oleh problema sebagai berikut :
1.
Penduduknya sangat
heterogen
2.
Tidak dapat menguasai
wilayah yang luas
3.
Kepemimpinannya lemah
4.
Terjadinya dekadensi moral
2. Kerajaan Safawi di Persia
Pada awal abad ke-16 (1501 M) orang Persia dapat
mendirikan Kerajaan yang beraliran syi’ah di bawah pimpinan Syeikh Ismail. Pada
masa kekuasaan Timur Leng orang safawi berdiam di kota Ardabil, Azerbeijan.
Sejak itu wil Persia mulai tertanam aliran syi’ah
terutama pada masa Timur Leng secara resmi aliran ini ditetapkan sebagai agama
/ aliran negara.[4]
Kerajaan Syafawi, mulanya adalah
sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil (Azerbaijan). Tarekatnya bernama
tarekat Safawiyah, nama ini diambil dari nama pendirinya yang bernama Safi-Al
Din dan nama Syafawi dilestarikan setelah gerakannya berhasil mendirikan
kerajaan.
Jalan hidup yang ditempuh Al Din
adalah jalan sufi dan mengembangkan tasawuf Safawiyah menjadi gerakan keagamaan
yang sangat berpengaruh di Persia, Syiria dan Anatolia. Yang semula bertujuan
memerangi orang-orang yang ingkar dan memerangi orang-orang yang ahli bid’ah.
Lama kelamaan pengikut tarekat Syafawiyah berubah menjadi tentara dan fanatik
dalam kepercayaan dan menentang keras terhadap orang selain Syiah
Dalam perkembangannya, kerajaan
Syafawi selanjutnya dipimpin oleh Ismail yang baru berusia tujuh tahun. Ismail
beserta pasukannya yang bermarkas di Gilan selama limabelas tahunmempersiapkan
kekuatannya dan mengadakan hubungan dengan para pengikutnya di Azerbeijan,
Syiria dan Anatolia dan pasukan tersebut dinamai Qizilbash atau baret merah.
Saat kepemimpinan Ismail, pada tahun 1501 M, pasukannya dapat mengalahkan AK Koyunlu di Sharur dan Tabriz sehingga Ismail memproklairkan dirinya menjadi raja pertama dinasti Syafawi dan berkuasa selama 23 tahun.
Saat kepemimpinan Ismail, pada tahun 1501 M, pasukannya dapat mengalahkan AK Koyunlu di Sharur dan Tabriz sehingga Ismail memproklairkan dirinya menjadi raja pertama dinasti Syafawi dan berkuasa selama 23 tahun.
Masa keemasan kerajaan Syafawi
terjadi pada masa kepemimpinan Abbas I yaitu di bidang pilitik, ekonomi, ilmu
pengetahuan dan bidang pembangunan fisik dan seni. Kemajuan yang dicapainya
membuat kerajaan Syafawi menjadi salah satu dari tiga kerajaan besar Islam yang
diperhitungkan oleh lawan-lawannya terutama dibidang politik dan militer.
Setelah mengalami kejayaan, kerajaan Safawi tidak lama kemudian mengalami kemunduran penyebabnya adalah antara lain:
Setelah mengalami kejayaan, kerajaan Safawi tidak lama kemudian mengalami kemunduran penyebabnya adalah antara lain:
1.
Kemerosotan moral para pemimpin
kerajaan
2.
Konflik yang berkepanjangan
dengan kerajaan Usmani dan
3.
Pasukan yang dibentuk Raja
Abbas I yaitu pasukan Ghulam tidak memiliki jiwa pratirotik.
3. Kerajaan Mughal
Kerajaan
Mughal adalah kerajaan termuda di antara 3 kerajaan besar Islam. Pendiri
kerajaan ini adalah Zahiruddin Muhammad dikenal dengan Babur yang berarti singa,
ia putra Umar Syeikh seorang penguasa di negeri Farghanah (Asia Tengah) keturunan
langsung dari Miranshah, putra ke-tiga dari Timur Leng, sementara ibunya
merupakan keturunan Chagtai putra Chengis. [5]
Pada tahun 1858 M kerajaan Mughal
juga mengalami kemerosotan, penyebabnya antara lain:
1.
Kemerosotan moral dan para
pejabatnya bermewah-mewahan
2.
Pewaris kerajaan dalam
kepemimpinannya sangat lemah dan
3.
Kekuatan mililernya juga lemah
4. Perkembangan
Ilmu Pengetahuan pada Abad Pertengahan
Salah satu hasil yang bisa dilihat
dan dirasakan dalam proses perkembangan Islam di Abad pertengahan ini di
antaranya adalah majunya ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Diakui atau tidak,
ilmu pengetahuan dan kebudayaan Eropa memiliki basis dari Islam. Hal ini
terjadi dalam proses masuknya Islam ke kawasan Eropa, baik melalui proses
perdagangan maupun dalam peristiwa besar sejarah seperti perang salib.
Ada beberapa sektor penting yang
muncul sebagai pengaruh perkembangan Islam di abad pertengahan. Beberapa sektor
tersebut diantaranya :
·
Bidang Politik
Di bidang politik, kawasan Eropa sempat mengalami
balance of power pada tahun 750 M. Hal ini terjadi baik di kawasan barat maupun
timur. Di kawasan barat, muncul permusuhan antara bani Umayyah II yang berkuasa
di Andalusia dengan kekaisaran Karolong dari Prancis. Sementara di kawasan
timur, muncul pula perseteruan antara Bani Abbasyah dengan kekaisaran Byzantium
di kawasan Balkan. Di sisi lain, bani Abbasyah juga memiliki perseteruan dengan
bani Umayyah. Pun, kekaisaran Karoling berseteru dengan Byzanium timur dalam
masalah perebutan wilayah Italia. Akhirnya, muncullah perseketuan pada keempat
pihak tersebut. dimana bani Abbasyah bersekutu dengan kekaisaran Karoling.
Sedangkan bani Umayyah II menjalin hubungan baik dengan Byzantium timur. Proses
persektutuan ini sendiri pecah, pada saat terjadinya perang salib yang terjadi
pada tahun 1096-1291.
·
Bidang Ekonomi Sosial
Andalusia yang sudah dikuasai Islam pada 711 M dan
konstantinopel pada 1453 M, menjadikan sektor perdagangan Eropa banyak dikuasai
oleh pedagang Islam. Hal ini karena kawasan tersebut kemudian dijadikan
sebagai salah satu jalur perdagangan Asia ke Eropa. Kondisi ini
menjadikan negara Islam memiliki dominasi dalam sistem perdagangan yang diterapkan
di kawasn tersebut.
·
Bidang Kebudayaan
Dengan masuknya bangsa Arab ke kawasan Eropa, menjadikan
bangsa Eropa mampu memahami pemikiran kuno yang banyak didominasi dari bangsa
Yunani serta Babilonia. Ada beberapa tokoh dari kedua kawasan tersebut yang dianggap
sebagai tokoh-tokoh yang mampu mengubah pemikiran dunia. Diantaranya adalah :
Al Farabi
(780-863)
Al Farabi merupakan tokoh yang mengumpulkan dan
menerjemahkan buku-buku karya Aristoteles. Oleh karenanya, Al Farabi juga
dijuluki sebagai guru kedua, sementara julukan guru pertama diberikan kepada
Aristoteles. Selain itu, Al Farabi juga banyak menulis buku yang terkait dengan
masalah filsafat dasar yang tidak kalah hebat dengan Aristoteles.
Ibnu Rusyd (1120-1198)
Ibnu Rusyd (1120-1198)
Dikenal juga dengan nama Averoos. Pemikirannya di
kawasan Eropa dikenal dengan nama Averoisme yang mengajarkan tentang kebebasan
berfikir. Inilah yang menjadi dasar munculnya reformasi pada abad 16 M serta
terjadinya gerakan rasionalisme pada abad 17 M. Buku-buku karya Ibnu Rusyd ini
bisa ditemukan di perpustakaan Eropa serta Amerika. Karya dari Ibnu Rusyd
banyak disebut dengan nama Bidayatul Mujtahid serta Tahafutut Tahaful.
Ibnu Sina
(980-1060)
Merupakan tokoh yang banyak mengembangkan ilmu
pengetahuan di bidang kesehatan. Hal ini karen Ibnu Sina yang dikenal juga
dengan Avecia adalah dokter yang berasal dari kota Hamzan Persia. Ide Ibnu Sina
yang paling terkenal adalah wahdatul wujud atau paham yang memperkenalkan
tentang segala sesuatu serba wujud. Bukunya yang banyak berpengaruh dalam ilmu kedokteran
dunia adalah Al Qanun fi At Tibb.
·
Bidang Pendidikan
Banyak pemuda Eropa yang belajar di
universitas-unniversitas Islam di Spanyol seprti Cordoba, Sevilla, Malaca,
Granada dan Salamanca. Selama belajar di universitas-universitas tersebut,
mereka aktif menterjemahkan buku-buku karya ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan
itu adalah Toledo. Setelah mereka pulang ke negerinya, mereka mendirikan seklah
dan universitas yang sama. Universitas yang pertama kali berada di Eropa ialah
Universitas Paris yang didirikan pada tahun 1213 M dan pada akhir zaman
pertengahan di Eropa baru berdiri 18 universitas. Pada universitas tersebut
diajarkan ilmu-ilmu yang mereka peroleh dari universitas Islam seperti ilmu
kedokteran, ilmu pasti dan ilmu filsafat.
Banyak gambaran berkembangnya Eropa pada saat berada dalam kekuasaan Islam, baik dalm bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan, ekonomi maupun politik. Hal-hal tersebut antara lain sebagai berikut.
Banyak gambaran berkembangnya Eropa pada saat berada dalam kekuasaan Islam, baik dalm bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan, ekonomi maupun politik. Hal-hal tersebut antara lain sebagai berikut.
1.
Seorang sarjana Eropa, petrus
Alfonsi (1062 M) belajar ilmu kedokteran pada salah satu fakultas kedokteran di
Spanyol dan ketika kembali ke negerinya Inggris ia diangkat menjadi dokter
pribadi oleh Raja Henry I (1120 M).
2.
Cordoba mempunyai perpustakaan
yang berisi 400.000 buku dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan
3.
Seorang pendeta kristen Roma
dari Inggris bernama Roger Bacon (1214-1292 M) mempelajari bahasa Arab di Paris
(1240-1268 M).
4.
Seorang sarjana berkebangsaan
Perancis bernama Gerbert d’Aurignac (940-1003 M) dan pengikutnya, Gerard de
Cremona (1114-1187 M) yang lahir di Cremona, Lombardea, Italia Utara, pernah
tinggal di Toledo, Spanyol.
5.
Apabila kerajaan-kerajaan non
muslim mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam, maka yang terjadi adalah
pembumihangusan kebudayaan Islam dan pembantaian kaum muslim.
6.
Banyak sarjana-sarjana muslim
yang berjasa karena telah meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan, bahkan
karya mereka diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa meskipun ironisnya diakui
sebagai karya mereka sendiri.
Akibat atau pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan
Islam ini menimbulkan kajian filsafat Yunani di Eropa secara besar-besaran dan
akhirnya menimbulkan gerakan kebangkitan atau renaissans pada abad ke-14.
berkembangnya pemikiran yunani ini melalui karya-karya terjemahan berbahasa
arab yang kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin. Disamping itu,
Islam juga membidani gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada
abad ke-17 M, dan aufklarung atau pencerahan pada abad ke-18 M.
Nasib kaum muslim di Spanyol sepeninggal Abu Abdullah
Muhammad dihadapakan pada beberapa pilihan antara lain masuk ke dalam kristen
atau meninggalkan spanyol. Bangunan-bangunan bersejarah yang dibangun oleh
Islam diruntuhkan dan ribuan muslim mati terbunuh secara tragis. Pada tahun
1609 M, Philip III mengeluarkan undang-undang yang berisi pengusiran muslim
secara pakasa dari spanyol. Dengan demikian, lenyaplah Islam dari bumi
Andalusia, khusunya Cordoba yang menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan
di barat sehingga hanya menjadi kenangan. [6]
B. Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Abad Pertengahan
Perkembangan kebudayaan Islam timbul
setelah diawali sederetan kebudayaan manusia dan seiring dengan sederetan
kebudayaan setelahnya. Kebudayaan-kebudayaan Islam pada abad pertengahan yang
menonjol diantaranya:
Dalam perkembangan arsitektur Islam
berupa bangunan-bangunan Masjid yang indah seperti Masjid Al Muhammadi, Masjid
Agung Sulaiman dan Masjid Abi Ayyub Al Anshari dengan hiasan-hiasan kaligrafi
yang indah. Selain itu terdapat 235 bangunan dibangun dan dikoordinasi oleh
Sinan, arsitek yang berasal dari Anatolia. Perkembangan kebudayaan Islam
tersebut terjadi pada masa kerajaan Usmani.
Pada masa kerajaan Safawi telah
berhasil membuat Isfahan menjadi ibukota dan kota yang indah yang terdiri dari
bangunan-bangunan seperti masjid, rumah-rumah sakit, sekolah-sekolah, jembatan
raksasa di atas Zende Rud, dan Istana Chihil Sutun, taman-taman wisata yang
ditata dengan indah. Di Isfahan terdapat 162 masjid, 48 akademi, 1802
penginapan dan 273 pemandian umum. Dalam bidang seni, gaya arsitek bangunan-bangunannya
sangat kentara, misalnya masjid Shah (1611 M dan masjid Syaikh Lutf Allah (1603
M. Unsur seni lainnya seperti kerajinan tangan, karpet, permadani, pakaian,
keramik,tenunan, mode, tembikar, dan seni lukis.
Selain yang tersebut, perkembangan budaya Islam juga berkembang di kerajaan Mongol misalnya karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair istana, baik yang berbahasaPersia maupun India. Malik Muhammad Jayazi adalah penyair India yang terkenal dan menghasilkan karya besar “Padmavat”, Abu Fadl dengan karyanya Akhbar nama dan Aini Akhbari yang memaparkan sejarah kerajaan Mongol dengan figure kepemimpinannya. Dalam hal seni terdapat karya-karya arsitektur yang indah seperti Istana Fatpur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid yang megah nan indah seperti masjid yang berlapiskan mutiara dan Taj Mahal di Agra, Masjid Raya Delhi dan istana indah di Lahore.
Selain yang tersebut, perkembangan budaya Islam juga berkembang di kerajaan Mongol misalnya karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair istana, baik yang berbahasaPersia maupun India. Malik Muhammad Jayazi adalah penyair India yang terkenal dan menghasilkan karya besar “Padmavat”, Abu Fadl dengan karyanya Akhbar nama dan Aini Akhbari yang memaparkan sejarah kerajaan Mongol dengan figure kepemimpinannya. Dalam hal seni terdapat karya-karya arsitektur yang indah seperti Istana Fatpur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid yang megah nan indah seperti masjid yang berlapiskan mutiara dan Taj Mahal di Agra, Masjid Raya Delhi dan istana indah di Lahore.
Pada abad pertengahan muncul
nama-nama yang terkenal yaitu para sastrawan yang hidup pada abad pertengahan
yaitu diantaranya:
a.
Fuzuli dengan karyanya yang
berjudul Shikeyetname atau pengasuan. Ia tinggal di Irak dan wafat tahun 1556
b.
Jalaluddin Ar Rumi yang
mendapat gelar Maulana atau tuan kami dengan karyanya Diwan Syams-I Tabriz
yaitu kumpulan puisi yang terdiri dari 33.000 bait dan Masnawi yang terdiri
dari 26.660 dan dibuat dalam waktu 10 tahun. Ia lahir di Afganistan tahun 1207
M dan wafat di Turki tahun 1273 M
c.
Sa’adi Syiraj yaitu sastrawan
dari Persia dengan karyanya yang berjudul Bustan atau kebun buah dan Gulistan
yang berisi tentang kata-kata mutiara, kisah-kisah, nasehat-nasehat, renungan
dan humor.
d.
Fariduddin Al Attar dengan
karyanya Mantiq At Tair atau musyawarah bunga, Tadzkiratul Auliya dan Pend
Namah atau kitab nasihat.
e. Hamzah Fansuri, Nuruddin Ar Raniri dan Syamsudin Pasai, sunan
kalijaga, sunan Bonang dan Kiageng Selo. Karya-karya mereka berisi tentang
nasehat-nasehat agama. [7]
C. Hikmah Sejarah Perkembangan Islam pada Abad Pertengahan
Ada beberapa manfaat yang dapat kita
ambil dari sejarah perkembangan Islam pada abad pertengahan, diantaranya
sebagai berikut : [8]
- Meskipun Bani Umayyah telah dihancurkan oleh Bani Abbasyah, perluasan wilayah Islam masih terus dilanjutkan sehingga dengan demikian kebudayaan Islam tetap berkembang di Eropa. Hal tersebut menandakan bahwa semangat kaum muslim dalam meraih cita-cita sangat tinggi sehingga melahirkan persatuan dan kesatuan yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan hal tersebut. Hal ini terbukti dalam setiap perluasan wilayah, kaum muslim mampu menguasai Spanyol dalam waktu sekitar delapan abad (711-1492 M) dan menguasai Semenanjung Balkan sekitar 4 abad (1453-1918 M)
- Niat yang tulus ketika melakukan sesuatu karena Allah sangat dibutuhkan, ketika niat telah berubah menjadi orientasi terhadap kekuasaan atau harta, maka dengan cepat kehancuran akan menimpa. Hal tersebut telah banyak dibuktikan pada peristiwa-peristiwa runtuhnya daulah bani Umayyah, bani Abbasyah, dan bani Umayyah II di Andalusia serta kerajaan atau pemerintahan lain dimanapun berada
- Penaklukan wilayah yang demikian luas dilakukan oleh kaum muslim saat itu berdasarkan pada permintaan penduduk suatu negara yang ditindas oleh pemimpin mereka sendiri. Hal tersebut dikarenakan penduduknya berada dibawah pemerintahan yang zalim atau karena kerajaan tersebut telah mengganggu wilayah-wilayah Islam. Oleh karena itu, kaum muslim telah bertindak sebagai pembebas masyarakat suatu negara dari tindakan pemerintah mereka yang sewenag-wenang dan bukan bertindak sebagai penjajah atas suatu negara. Penduduk yang dibebaskan tetap diberikan keleluasan untuk menjalankan agama atau kepercayaan mereka masing-masing meskipun upaya penyebaran agama Islam senantiasa dilakukan.
- Islam memiliki kontribusi yang sangat besar dalam upaya menyebarkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Eropa memiliki kemajuan saat ini salah satunya disebabkan jasa sarjana-sarjana muslim yang telah menjadi mata rantai perkembangan ilmu pengetahuan kepada masyarakat Eropa
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan Islam pada abad
pertengahan ini dilakukan melalui tiga jalan yang dilalui untuk memperkenalkan
Islam pada masyarakat Eropa. Ketiga jalan tersebut adalah Jalan Barat , Jalan
Tengah , Jalan Tiimur. Perkembangan Islam, mengalami dua fase
yaitu fase kemajuan dan fase kemunduran. Keadaan perkembangan Islam secara
keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali walaupun tidak sebanding dengan
masa sebelumnya ( klasik) setelah berkembangnya tiga kerajaan besar yaitu
kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Mughal di India dan kerajaan Safawi di
Persia. Ada beberapa sektor penting yang muncul sebagai pengaruh perkembangan
Islam di abad pertengahan. Beberapa sektor tersebut diantaranya bidang Politik,
bidang Ekonomi Sosial, bidang Kebudayaan, bidang Pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Abdul Karim, Edisi Revisi Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam
http://deniz.ucoz.com/news/perkembangan_islam_pada_abad_pertengahan/2009-10-27-22
No comments:
Post a Comment