FASILITAS PEMBELAJARAN
DALAM PENDIDIKAN ISLAM
M A K A L A H
Disusun Guna Melengkapi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu …………………………………
Disusun Oleh :
………………………………..
JURUSAN PAI
UNIVERSITAS …………………….
2012
KATA PENGANTAR
Asslamu’alaikum
Wr. Wb.
Dengan menyebut
asma Allah yang Maha kasih tak pilih kasih dan Maha sayang tak pandang sayang.
Segala puji kita panjatkan kepada Allah SWT yang Maha suci. Sholawat dan salam
senantiasa tercurahkan ke haribaan baginda Rasulullah SAW. Penerima wahyu untuk
pedoman bagi umat di zaman akhir. Yang berada dihadapan pembaca adalah materi Mata Kuliah “Ilmu
Pendidikan Islam”.
Ada banyak kesulitan yang penulis alami dalam penyusunan
makalah ini, namun berkat ketekunan akhirnya penulis berhasil menyelesaikan
makalah ini.
Pada kesempatan
ini, penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak - pihak yang turut
membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini, yaitu :
1.
Bapak …………………… selaku dosen
pengampu Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam.
2.
Teman-teman yang turut membantu
3.
Pihak -pihak lain yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu
Penulis menyadari
makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun penulis mohon dari para pembaca.
Akhirnya, penulis
berharap semoga keberadaan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Pati, November 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang .................................................................................................... 1
- Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
- Urgensi Penulisan ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
- Pengertian Fasilitas Pembelajaran dalam Pendidikan Islam ............................... 2
- Sarana dan Prasarana yang Diperlukan Sekolah Untuk Mendukung Pembelajaran Dalam Pendidikan Islam ............................................................................................................................. 4
- Pengaruh Sarana dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Pendidikan Islam ....... 8
KESIMPULAN ............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah tersedianya fasilitas pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan pengelolaan secara optimal.
Sebagaimana ditetapkan dalam UU sisdiknas No 20/2003 Bab XII pasal 45 ayat 1 dijelaskan bahwa : "Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik".
Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan yang menyangkut standar sarana dan
prasarana pendidikan secara nasional pada Bab VII Pasal 42 dengan tegas
disebutkan bahwa :
(1) Setiap
satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis
pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
(2) Setiap
satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas,
ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi,
ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah,
tempat bermain, tempat bekreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan fasilitas sangat
diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Maka dari itu penulis akan mengemukakan
beberapa permasalahan mengenai fasilitas pembelajaran dalam pendidikan Islam.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas,
penulis mengemukakan permasalahan sebagai berikut :
1.
Apa pengertian fasilitas pembelajaran dalam pendidikan Islam
?
2.
Apa saja sarana dan prasarana
(fasilitas) yang diperlukan sekolah untuk mendukung pembelajaran dalam
pendidikan Islam ?
3.
Apa pengaruh sarana dan
prasarana pembelajaran terhadap pendidikan Islam ?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui
pengertian fasilitas pembelajaran dalam
pendidikan Islam
2.
Untuk mengetahui apa saja sarana dan prasarana (fasilitas) yang
diperlukan sekolah untuk mendukung pembelajaran dalam pendidikan Islam ?
3.
Untuk mengetahui pengaruh
sarana dan prasarana pembelajaran terhadap pendidikan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fasilitas Pembelajaran
dalam Pendidikan Islam
Untuk mengemukakan pengertian tentang
fasilitas, penulis dapat sajikan beberapa batasan dari para ahli. Menurut
Zakiah Daradjat “fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat mempermudah upaya
dan memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan.
Sedangkan menurut Suryo Subroto “
fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar
pelaksanaan suatu usaha dapat berupa benda-benda maupun uang. Lebih luas lagi
tentang pengertian failitas Suhaisimi Arikonto berpendapat, “fasilitas dapat
diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar
pelaksanaan segala sesuatu usaha. Adapun yang dapat memudahkan dan melancarkan
usah ini dapat berupa benda-benda maupun uang, jadi dalam hal ini fasilitas dapat
disamakan dengan sarana yang ada di sekolah.[1]
Prantiya
(2008) berpendapat “fasilitas belajar identik dengan
sarana prasarana pendidikan. Senada dengan hal tersebut, Arikunto dalam Sam
(2008) juga berpendapat “fasilitas
dapat disamakan dengan sarana yang ada di sekolah”.[2]
Dari beberapa pendapat yang dirumuskan
oleh para ahli mengenai pengertian fasilitas dapat dirumuskan bahwa fasilitas
dalam dunia pendidikan berarti segala sesuatu yang bersifat fisik maupun
material, yang dapatmemudahkan terselenggaranya dalam proses belajar mengajar,
misalnya dengan tersedianya tempat perlengkapan belajar di kelas, alat-alat
peraga pengajaran, buku pelajaran, perpustakaan, berbagai perlengkapan pratikum
loboratorium dan segala sesuatu yang menunjang terlaksananya proses
belajar mengajar.
Menurut UUSPN No.20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa Pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.
Pendidikan Islam memerlukan sarana
dan prasarana untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sebagai upaya
pertanggung jawaban pada masyarakat muslim.[3]
Sarana Dan Prasarana adalah segala
sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya proses transformasi dalam
pendidikan. Bentuknya berupa benda atau barang, seperti tanah, bangunan
sekolah, jalan dan transportasi yang menghubungkan masyarakat dengan sekolah,
lapangan olah raga, dan sebagainya.[4]
Dari uraian di atas, dapat penulis
simpulkan bahwa fasilitas pembelajaran dalam pendidikan Islam adalah segala sesuatu yang bersifat fisik maupun
material, yang dapat diartikan sebagai sarana dan prasarana yang dapat memudahkan
terselenggaranya dalam pembelajaran pendidikan Islam.
B. Sarana dan Prasarana yang
Diperlukan Sekolah untuk Mendukung Pembelajaran dalam Pendidikan Islam
Sarana merupakan unsur terpenting di
sekolah di mana mutu pendidikan yang tinggi tidak mungkin dapat diwujudkan
dengan sarana dan prasarana seadanya. Menurut analisis ekonomi, bahkan
investasi di bidang pendidikan akan menunjang pertumbuhan ekonomi. Pendidikan akan
membantu memecahkan kesenjangan melalui pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan sekaligus akan meningkatkan taraf hidup setiap individu. Pendidikan
sebagai pengembangan human capital harus mempunyai perspektif
yang tepat dalam menentukan kebijakan dan pengalokasian anggaran pendidikan.
Pendekatan human capital bertujuan agar investasi dalam
pengembangan sumber daya manusia menghasilkan cadangan sumber daya manusia yang
berkualitas untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Sarana dan Prasarana yang
diperlukan tersebut adalah:
1.
Gedung sekolah yang refresentatif, aman, nyaman, sehat,
bersih dan indah.
2. Halaman sekolah yang luas yang dilengkapi dengan penataan taman yang
indah dan asri.
3. Lapangan olahraga dan perlengkapan pendukungnya.
4. Ruang perpustakaan, lengkap dengan buku-bukunya.
5. Ruang UKS, Ruang parkir, Gudang, WC dan kantin sekolah
Secara singkat tinjauan fasilitas atau benda-benda
pendidikan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)
Ditinjau dari fungsinya
terhadap Proses Belajar Mengajar
(PBM), prasarana pendidikan berfungsi tidak langsung (kehadirannya tidak
sangat menentukan). Termasuk dalam prasarana pendidikan adalah tanah, halaman,
pagar, tanaman, gedung/bangunan sekolah, jaringan jalan,
air, listrik, telepon,
serta perabot/mobiler.
Sedangkan sarana pendidikan
berfungsi langsung (kehadirannya sangat menentukan)
terhadap PBM, seperti
alat pelajaran, alat peraga, alat praktek dan media
pendidikan.
2)
Ditinjau dari
jenisnya, fasilitas pendidikan dapat
dibedakan menjadi fasilitas fisik dan fasilitas nonfisik. Fasilitas
fisik atau fasilitas
material yaitu segala
sesuatu yang berwujud benda
mati atau dibendakan
yang mempunyai peran untuk
memudahkan atau melancarkan
sesuatu usaha, seperti kendaraan, mesin
tulis, komputer, perabot,
alat peraga, model, media, dan sebagainya.
Fasilitas nonfisik
yakni sesuatu yang
bukan benda mati,
atau kurang dapat disebut
benda atau dibendakan,
yang mempunyai peranan untuk
memudahkan atau melancarkan
sesuatu usaha seperti manusia,
jasa, uang.
3)
Ditinjau dari
sifat barangnya, benda-benda
pendidikan dapat dibedakan menjadi
barang bergerak dan
barang tidak bergerak, yang kesemuanya dapat mendukung
pelaksanaan tugas.
a. Barang bergerak
atau barang berpindah/dipindahkan dikelompokkan menjadi
barang habis-pakai dan
barang tak habis pakai.
v
Barang habis-pakai
ialah barang yang
susut volumenya pada waktu
dipergunakan, dan dalam jangka waktu tertentu barang tersebut
dapat susut terus
sampai habis atau
tidak berfungsi lagi, seperti
kapur tukis, tinta,
kertas, spidol, penghapus, sapu
dan sebagainya. (Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 225/MK/V/1971 tanggal 13 April 1971).
v
Barang tak-habis-pakai ialah
barang-barang yang dapat dipakai
berulang kali serta
tidak susut volumenya
semasa digunakan dalam jangka
waktu yang relatif
lama, tetapi tetap
memerlukan perawatan agar
selalu siap-pakai untuk pelaksanaan tugas, seperti
mesin tulis, komputer,
mesin stensil, kendaraan, perabot,
media pendidikan dan sebagainya.
b. Barang
tidak bergerak ialah
barang yang tidak
berpindah-pindah letaknya atau
tidak bisa dipidahkan,
seperti tanah, bangunan/gedung,
sumur, menara air, dan sebagainya.
Sedangkan jenis-jenis
prasarana pendidikan di
sekolah bisa diklasifikasikan
menjadi dua macam, yaitu:
1.
Prasarana pendidikan
yang secara langsung
digunakan untuk proses belajar
mengajar, seperti ruang
teori, ruang perpustakaan, ruang
praktek keterampilan, dan
ruang laboratorium.
2.
Prasarana sekolah
yang keberadaannya tidak
digunakan untuk proses belajar
mengajar, tetapi secara
langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar. Beberapa
contoh tentang prasarana sekolah
jenis terakhir tersebut
di antaranya adalah ruang
kantor, kantin sekolah,
tanah dan jalan
menuju sekolah, kamar kecil,
ruang usaha kesehatan
sekolah, ruang guru, ruang kepala
sekolah, dan tempat parkir kendaraan.[5]
Sebuah SD/MI sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:
1. ruang kelas,
1. ruang kelas,
2. ruang perpustakaan,
3. laboratorium IPA,
4. ruang pimpinan
,
5. ruang guru,
5. ruang guru,
6. tempat beribadah,
7. ruang UKS,8. jamban
8. gudang,
9. ruang sirkulasi
10. tempat bermain/berolahraga
Sebuah SMP/MTs sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai
berikut:
1. ruang kelas,
2. ruang perpustakaan,
3. ruang laboratorium IPA,
4. ruang pimpinan,
5. ruang guru,
6. ruang tata usaha,
7. tempat beribadah,
8. ruang konseling
9. ruang UKS
10. ruang organisasi kesiswaan,
11. jamban,
12. gudang,
13. ruang sirkulasi
14. tempat bermain/berolahraga
Sebuah SMA/MA
sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:
1. ruang kelas,
1. ruang kelas,
2. ruang perpustakaan,
3. ruang laboratorium biologi,
4. ruang laboratorium fisika,
5. ruang laboratorium kimia,
6. ruang laboratorium komputer,
7. ruang laboratorium bahasa,
8. ruang pimpinan,
9. ruang guru,
10. ruang tata usaha,
11. tempat beribadah,
12. ruang konseling,
13. ruang UKS,
14. ruang organisasi kesiswaan,
15. jamban,
16. gudang,
17. ruang sirkulasi,
18. tempat bermain/berolahraga[6]
C.
Pengaruh Sarana dan Prasarana Pembelajaran terhadap Pendidikan Islam
Sarana merupakan unsur terpenting di
sekolah di mana mutu pendidikan yang tinggi tidak mungkin dapat diwujudkan
dengan sarana dan prasarana seadanya. Menurut analisis ekonomi, bahkan
investasi di bidang pendidikan akan menunjang pertumbuhan ekonomi. Pendidikan
akan membantu memecahkan kesenjangan melalui pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan sekaligus akan meningkatkan taraf hidup setiap individu. Pendidikan
sebagai pengembangan human capital harus mempunyai perspektif yang tepat
dalam menentukan kebijakan dan pengalokasian anggaran pendidikan. Pendekatan human
capital bertujuan agar investasi dalam pengembangan sumber daya manusia
menghasilkan cadangan sumber daya manusia yang berkualitas untuk menunjang
pertumbuhan ekonomi.
Dalam suatu proses belajar
mengajar, sarana dan prasarana belajar merupakan salah
satu penunjang suatu proses belajar mengajar. Seorang siswa dalam melakukan aktivitas belajar
memerlukan adanya dorongan tertentu agar kegiatan belajarnya dapat menghasilkan
prestasi belajar yang sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Untuk dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa yang maksimal,
tentunya perlu diperhatikan berbagai faktor yang membangkitkan para siswa untuk belajar dengan efektif.
Hal tersebut dapat ditingkatkan apabila ada sarana
penunjang, yaitu faktor sarana dan
prasarana belajar dan dapat memanfaatkannya dengan tepat dan
seoptimal mungkin.
Seperti halnya dalam
dunia pendidikan, khususnya
dalam proses belajar mengajar
untuk menacapai tujuan
dan hasil belajar
yang optimal, siswa banyak
terpengaruh oleh motif-motif yang berasal dari luar dirinya
maupun yang berasal
dari dalam dirinya,
atau mungkin dapat
terpengaruh secara bersamaan
sesuai dengan situasi
yang berkembang.
Dengan demikian, motivasi sangatlah
penting baik motivasi yang berasal
dari dalam diri
(intrinsik) maupun motivasi yang berasal
dari luar diri (ekstrinsik),
karena kedua-duanya dapat menjadi
pendorong untuk belajar dan
agar proses belajar mengajar dan
berjalan dengan lancar, aktifitas
dalam belajarnya memberikan
kepuasan/ganjaran diakhir
kegiatan belajarnya serta
sesuai dengan tujuan
yang diharapkan.
Optimalnya sarana dan prasarana
disekolah, akan menjadi motivasi ekstrinsik dari siswa. Motivasi tersebut akan
berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa. Siswa yang termotivasi akan
lebih bersemangat dalam mengikuti proses belajar mengajar. Dengan demikian
prestasi belajar siswa akan meningkat seiring termotivasinya siswa tersebut.
Oleh karena itu, kelengkapan sarana dan prasaran akan berpengaruh besar
terhadap motivasi siswa dan prestasi belajar siswa.[7]
BAB
III
KESIMPULAN
Dari pemaparan di atas dapat penulis simpulkan
Ø Fasilitas pembelajaran dalam pendidikan Islam adalah segala sesuatu yang bersifat fisik maupun
material, yang dapat diartikan sebagai sarana dan prasarana yang dapat
memudahkan terselenggaranya dalam pembelajaran pendidikan Islam.
Ø Sarana yang diperlukan dalam pembelajaran dibedakan menurut Fungsi,
jenis,dan sifat barang. Adapun prasarana
yang diperlukan dibagi menjadi 2, yaitu : Prasarana pendidikan
yang secara langsung
digunakan untuk proses belajar
mengajar dan Prasarana sekolah
yang keberadaannya tidak
digunakan untuk proses belajar
mengajar, tetapi secara
langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar.
Ø Pengaruh sarana dan prasarana pembelajaran terhadap pendidikan
sangat besar karena akan memotivasi siswa dalam belajar, sehingga prestasi
belajarnya akan meningkat
DAFTAR
PUSTAKA
Basuki dan M.Miftahul Ulum, Pengantar
Ilmu Pendidikan Islam, (Ponorogo : STAIN
Po Press,2007)
No comments:
Post a Comment