MELALUI PEMANFAATAN MEDIA
GAMBAR PADA SISWA KLAS V
SDN
TAJUNGSARI I Ds. TAJUNGSARI Kec. TLOGOWUNGU Kab. PATI TAHUN AJARAN
2011 / 2012
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Sanggar Pengajaran
Dosen Pengampu : ..................................
Disusun Oleh :
Nama
: ...............
NPM : .............
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA
UNIVERSITAS .................
TAHUN AKADEMIK ................
I.
Pendahuluan
Upaya peningkatan mutu pendidikan pada dasarnya adalah
mengembangkan kemampuan dasar dan ketrampilan manusia (Human Capacity and Skill
Development) secara utuh dalam kaitannya dengan kehidupan di masa yang akan
datang. Peningkatan di masa yang akan datang, peningkatan mutu pendidikan
tersebut seharusnya diupayakan di semua jenjang pendidikan, tak terkecuali
pendidikan dasar. Berbagai indikator yang dapat mempengaruhi
peningkatan mutu pendidikan diidentifikasikan mulai dari
perencanaan dan pengembangan sistem kurikulum kualifikasi dan pengembangan
tenaga kependidikan, kualitas proses belajar mengajar, pengembangan model dan
metode pembelajaran, pemanfaatan media dan sumber belajar serta sistem evaluasi
yang digunakan.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur
hidup (GBHN,1973). Berdasarkan studi pendahuluan, sering diadakan kegiatan guru
meminta anak bercerita tentang dirinya atau pengalaman yang dialami di depan
teman-teman. Ada sebagian anak sudah terlihat mampu bercerita tentang pengalaman
pada teman-temannya, namun ada pula yang masih tampak malu, bahkan ada anak
yang diam tanpa sepatah katapun. Bercerita menggunakan alat peraga masih jarang
dilakukan oleh guru, khususnya media gambar seri. Dengan menggunakan media
gambar diharapkan siswa dapat memperoleh pengetahuan ketrampilan bercerita
serta pemikiran yang kreatif.
II.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang telah
diuraikan diatas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut :
Apakah
media gambar dapat meningkatkan kemampuan bercerita anak dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
siswa klas V SDN Tajungsari I Ds. Tajungsari Kec. Tlogowungu Kab. Pati Tahun Ajaran 2011 / 2012 ?
III.
Pembahasan
1. Kemampuan Bercerita
Bercerita adalah tuturan yang membentangkan bagaimana
terjadinya sesuatu hal (peristiwa, kejadian dan sebagainya). Bercerita
merupakan salah satu keterampilan berbicara yang bertujuan untuk memberikan
informasi kepada orang lain. (Tarigan, 1981:35). Selain itu, bercerita
merupakan salah satu cara untuk mengungkap kemampuan berbicara siswa yang
bersifat pragmatis. Agar dapat bercerita, paling tidak ada dua hal yang
dituntut untuk dikuasai siswa, yaitu unsur linguistik (bagaimana cara
bercerita, bagaimana memilih bahasa) dan unsur "apa" yang diceritakan.
Ketepatan, kelancaran, dan kejelasan cerita akan menunjukkan kemampuan
berbicara siswa. (Nurgiyantoro, 2001:289). Bercerita adalah kemampuan untuk menuturkan cerita.
Bercerita adalah salah satu metode dari sekian metode
yang dipakai di dalam mengajar. Ada orang yang memang mempunyai bakat untuk
bercerita dan ada yang tidak memilikinya. Namun persoalannya bukanlah terletak pada berbakat atau
tidaknya seseorang dalam bercerita. Persoalan penting dan perlu diperhatikan
adalah kemauan untuk terus menerus melatih kemampuan bercerita.
Kemampuan bercerita yang dimaksudkan dalam penelitian ini
adalah kemampuan siswa untuk menceritakan peristiwa yang pernah dialami,
dilihat atau didengar di depan kelas dengan menggunakan tata bahasa yang tepat,
lancar dan sistematik, sehingga isi cerita yang disampaikan dapat dipahami
penyimak. Kegiatan bercerita berperan penting dalam pembelajaran
bahasa disamping dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak.
Selain tujuan tersebut Kusumo Priyono (2001:15) juga menambahkan bahwa
ketrampilan mendongeng dalam hal ini termasuk juga bercerita, bertujuan untuk :
a. Merangsang dan menumbuhkan imajinasi
dan daya fantasi siswa.
b. Mengembangkan daya penalaran sikap
kritis serta kreatif.
c. Mempunyai sikap kepedulian terhadap
nilai-nilai luhur budaya bangsa.
d. Dapat membedakan perbuatan yang baik
dan perlu ditiru dengan yang buruk dan tidak perlu dicontoh.
e. Menumbuhkan rasa hormat dan mendorong
terciptanya kepercayaan diri dan sikap terpuji pada murid.
Untuk meningkatkan
kemampuan bercerita para pembelajar harus sering mengikuti aktivitas berbahasa
lisan dan sering berlatih bercerita dalam berbagai macam situasi. Disamping
itu, mereka juga harus terlibat dalam proses bercerita berusaha untuk memahami
apa yang mereka ceritakan.
2. Media
Pembalajaran
a.
Pengertian Media Pembelajaran
Media merupakan
bagian dari salah satu komponen dari proses belajar mengajar, untuk itu guru
harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang luas tentang media pembelajaran.
Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang berarti tengah, peraturan atau
pengantar. Menurut Suwana, dkk, (2005 : 127), mengemukakan bahwa media adalah
kata jamak dari medium, yang artinya perantara. Sedangkan pendapat dari Sri
Anitah (2007 : 2) mengemukakan bahwa media pembelajaran dapat diartikan sebagai
suatu yang mengentarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan kepada penerima
pesan tersebut. Dari Association For Educational Communications and Technology
(AECT,1997) mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk
menyalurkan informasi. Pendapat lain dikemukakan oleh Sudarwan Danim (1994:7)
media dalam dunia pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau perlengkapan
yang digunakan oleh guru dalam rangka berkomunikasi dengan siswa.
Definisi media dalam
arti yang luas adalah setiap orang, bahan, alat atau peristiwa yang dapat
menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa menerima pengetahuan, ketrampilan
dan sikap. Dengan demikian guru atau dosen, bahan ajar, lingkungan adalah media
(Sri Anitah, 2007:3). Konsep media pembelajaran mempunyai dua segi yang satu
sama lain tak dapat dipisahkan atau saling menunjang yaitu perangkat keras atau
peralatan (Hardware) dan materi atau bahan yang dapat disebut perangkat lunak
(Software). Sebagai contoh bila guru membuat gambar/tulisan pada transparansi
kemudian diproyeksikan melalui OHP, maka bahan/materi pada transparansi tersebut dinamakan perangkat lunak (Software)
sedangkan OHP itu sendiri merupakan alat/perangkat keras (Hardware) yang
digunakan untuk menampilkan materi pembelajaran pada layar.
b.
Jenis-jenis Media Pembelajaran
Inovasi dalam dunia
pendidikan menuntut kreativitas dari tenaga kependidikan. Media pembelajaranpun
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Jika dulu media hanya dilakukan dengan
manual namun sekarang sudah dimasukkan unsur-unsur animasi dari komputer
sehingga lebih menarik, jika dilihatpun tidak monoton. Berdasarkan
klasifikasinya, jenis-jenis media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi enam
jenis, yaitu :
(1) Media Grafis,
(2) Media Gambar dan
Ilustrasi Fotografi,
(3) Media Bendanya,
(4) Media Proyeksi,
(5) Media Audio,
(6) Multimedia.
Mengingat beraneka
ragamnya media pembelajaran yang masing-masing mempunyai karakteristik
sendiri-sendiri, maka kita harus berusaha memilih dengan cermat agar dapat
digunakan secara tepat. Dengan kata lain tidak ada suatu media yang dapat
digunakan untuk mencapai segala macam hasil yang diharapkan dan untuk segala
jenis pelajaran. Dari berbagai penelitian di bidang media dan desain sistem
instruksional, yang dapat dirumuskan hanyalah pedoman umum atau pedoman pokok
untuk melakukan berdasarkan berbagai macam variabel yang terdapat dalam suatu
sistem instruksional.
3.
Media Gambar
a.
Pengertian Media Gambar
Media gambar adalah
salah satu jenis media visual yang berupa gambar, yang merupakan sarana
penyampai pesan (Hamalik, 1994: 63). Media gambar dalam penelitian ini adalah
suatu media visual mencakup semua jenis gambar atau foto yang digunakan sebagai
alat bantu bagi siswa dalam bercerita di depan kelas.
Media gambar adalah media yang
sederhana, tidak membutuhkan proyektor dan layar. Media ini tidak tembus
cahaya, maka tidak dapat dipantulkan pada layar. Guru memilih ini karena
praktis. Menurut Gerlach dan Ely (1980) mengatakan bahwa gambar tidak hanya
bernilai seribu bahasa tetapi seribu tahun. Melalui gambar dapat ditunjukkan
kepada pembelajar suatu tempat dan segala sesuatu dari daerah yang jauh
jangkauan pengalaman sendiri. Samaldino dkk (2005) mengatakan bahwa gambar atau
fotografi memberi gambaran tentang segala sesuatu seperti gambar binatang,
orang, bunga, dsb. Gambar diam yang pada umumnya digunakan dalam pembelajaran. Adapun
ciri-ciri gambar yang baik :
a) Cocok dengan tingkatan umur dan
kemampuan siswa
b) Bersahaja
c) Realitas maksudnya gambar itu seperti
benda yang sesungguhnya atau sesuai dengan apa yang digambar dengan
memperhatikan perbandingan ukuran.
d) Gambar dapat dikerjakan dengan
tangan.
b.
Kelebihan Media Gambar
Edgar Dale (1963)
mengatakan bahwa gambar dapat mengalihkan pengalaman belajar dari taraf belajar
dengan lambang kata-kata ke taraf yang lebih konkrit misal guru akan
menjelaskan pelajaran. Maka pembelajar akan lebih mudah menangkap gambar
daripada uraian guru dengan kata-kata. Selain dapat menggambarkan berbagai hal,
gambar diperoleh dari majalah atau buletin, dll. Kalau terpaksa tidak dapat
menggambar dengan bagus guru dapat menggambar dengan sederhana. Jadi kelebihan
media gambar sebagai media visual antara lain :
1) Menimbulkan daya tarik bagi siswa
Gambar dengan berbagai warna akan lebih
menarik dan dapat membangkitkan minat serta perhatian siswa.
2) Mempermudah pengertian siswa
Suatu penjelasan yang sifatnya abstrak
dapat dibantu dengan gambar sehingga siswa lebih mudah memahami apa yang
dimaksud.
3) Memperjelas bagian-bagian penting
Melalui gambar dapat pula memperbesar
bagian-bagian yang penting atau yang kecil, sehingga dapat diamati lebih jelas.
4) Menyingkat suatu uraian panjang
Uraian tersebut mungkin dapat ditunjukkan
dengan sebuah gambar saja.
c.
Kelemahan Media Gambar
Keterbatasan yang menjadi permasalahan
dalam penggunaan media gambar dalam peningkatan kemampuan bercerita anak adalah
sebagai berikut :
1)
Memerlukan cukup
banyak waktu untuk melatih guru dalam merumuskan perencanaan pembelajaran yang
efektif.
2)
Pelatihan guru
tentang pemanfaatan media gambar sangat terbatas. Dibutuhkan waktu yang cukup
untuk bisa membuat para guru terbiasa dan terampil menggunakan media gambar
dalam pembelajaran bahasa.
3)
Diperlukan berbagai
macam gambar dalam pembelajaran bahasa khususnya demi peningkatan kemampuan
bercerita anak.
IV.
Kesimpulan
Dari definisi yang
ada dapat disimpulkan bahwa media adalah seperangkat alat bantu yang digunakan
guru untuk mempermudah penyampaian pesan / materi kepada siswa agar konsep yang
abstrak dapat di kongkritkan dan mudah dipahami. Adapun kelebihan gambar
sebagai media pembelajaran antara lain adalah :
1) Bersifat
konkrit atau realitas
2) Dapat
mengatasi batas ruang dan waktu
3) Dapat
mengatasi keterbatasan pengalaman siswa
4) Dapat
memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja
V.
Daftar
Pustaka
- Anitah, Sri. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Universitas
Terbuka.
- Hamalik, Oemar. 1980.
Media Pendidikan. Alumni: Bandung
Moedjiono, dkk.
1980.
Media Pendidikan. Depdikbud: Jakarta .
-
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta : BPFE.
- Sadiman,
A.S. 1986. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan
Pemanfaatannya.
Jakarta :
Depdikbud Pustekom. CV. Rajawali.
-
Tarigan, H. G. 1981. Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.
No comments:
Post a Comment