Sisi Pandang Lain

Memahami Sesuatu dari Perspektif yang Berbeda

Friday, December 9, 2016

Makalah Sanggar Pengajaran


PEMBELAJARAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK
MELALUI PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KLAS V
SDN TAJUNGSARI I Ds. TAJUNGSARI Kec. TLOGOWUNGU Kab. PATI TAHUN AJARAN 2011 / 2012





MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sanggar Pengajaran
Dosen Pengampu : ..................................







Disusun Oleh :
Nama         : ...............
NPM           : .............



PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS .................
TAHUN AKADEMIK ................

I.          Pendahuluan

Upaya peningkatan mutu pendidikan pada dasarnya adalah mengembangkan kemampuan dasar dan ketrampilan manusia (Human Capacity and Skill Development) secara utuh dalam kaitannya dengan kehidupan di masa yang akan datang. Peningkatan di masa yang akan datang, peningkatan mutu pendidikan tersebut seharusnya diupayakan di semua jenjang pendidikan, tak terkecuali pendidikan dasar. Berbagai indikator yang dapat mempengaruhi peningkatan mutu pendidikan diidentifikasikan mulai dari perencanaan dan pengembangan sistem kurikulum kualifikasi dan pengembangan tenaga kependidikan, kualitas proses belajar mengajar, pengembangan model dan metode pembelajaran, pemanfaatan media dan sumber belajar serta sistem evaluasi yang digunakan.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup (GBHN,1973). Berdasarkan studi pendahuluan, sering diadakan kegiatan guru meminta anak bercerita tentang dirinya atau pengalaman yang dialami di depan teman-teman. Ada sebagian anak sudah terlihat mampu bercerita tentang pengalaman pada teman-temannya, namun ada pula yang masih tampak malu, bahkan ada anak yang diam tanpa sepatah katapun. Bercerita menggunakan alat peraga masih jarang dilakukan oleh guru, khususnya media gambar seri. Dengan menggunakan media gambar diharapkan siswa dapat memperoleh pengetahuan ketrampilan bercerita serta pemikiran yang kreatif.

II.         Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut :
Apakah media gambar dapat meningkatkan kemampuan bercerita anak dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa klas V SDN Tajungsari I Ds. Tajungsari Kec. Tlogowungu Kab. Pati Tahun Ajaran 2011 / 2012 ?

III.        Pembahasan

1. Kemampuan Bercerita
Bercerita adalah tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya sesuatu hal (peristiwa, kejadian dan sebagainya). Bercerita merupakan salah satu keterampilan berbicara yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang lain. (Tarigan, 1981:35). Selain itu, bercerita merupakan salah satu cara untuk mengungkap kemampuan berbicara siswa yang bersifat pragmatis. Agar dapat bercerita, paling tidak ada dua hal yang dituntut untuk dikuasai siswa, yaitu unsur linguistik (bagaimana cara bercerita, bagaimana memilih bahasa) dan unsur "apa" yang diceritakan. Ketepatan, kelancaran, dan kejelasan cerita akan menunjukkan kemampuan berbicara siswa. (Nurgiyantoro, 2001:289). Bercerita adalah kemampuan untuk menuturkan cerita. Bercerita adalah salah satu metode dari sekian metode yang dipakai di dalam mengajar. Ada orang yang memang mempunyai bakat untuk bercerita dan ada yang tidak memilikinya. Namun persoalannya bukanlah terletak pada berbakat atau tidaknya seseorang dalam bercerita. Persoalan penting dan perlu diperhatikan adalah kemauan untuk terus menerus melatih kemampuan bercerita.
Kemampuan bercerita yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa untuk menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat atau didengar di depan kelas dengan menggunakan tata bahasa yang tepat, lancar dan sistematik, sehingga isi cerita yang disampaikan dapat dipahami penyimak. Kegiatan bercerita berperan penting dalam pembelajaran bahasa disamping dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak. Selain tujuan tersebut Kusumo Priyono (2001:15) juga menambahkan bahwa ketrampilan mendongeng dalam hal ini termasuk juga bercerita, bertujuan untuk :
a. Merangsang dan menumbuhkan imajinasi dan daya fantasi siswa.
b. Mengembangkan daya penalaran sikap kritis serta kreatif.
c. Mempunyai sikap kepedulian terhadap nilai-nilai luhur budaya bangsa.
d. Dapat membedakan perbuatan yang baik dan perlu ditiru dengan yang buruk dan tidak perlu dicontoh.
e. Menumbuhkan rasa hormat dan mendorong terciptanya kepercayaan diri dan sikap terpuji pada murid.
Untuk meningkatkan kemampuan bercerita para pembelajar harus sering mengikuti aktivitas berbahasa lisan dan sering berlatih bercerita dalam berbagai macam situasi. Disamping itu, mereka juga harus terlibat dalam proses bercerita berusaha untuk memahami apa yang mereka ceritakan.

2. Media Pembalajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media merupakan bagian dari salah satu komponen dari proses belajar mengajar, untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang luas tentang media pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang berarti tengah, peraturan atau pengantar. Menurut Suwana, dkk, (2005 : 127), mengemukakan bahwa media adalah kata jamak dari medium, yang artinya perantara. Sedangkan pendapat dari Sri Anitah (2007 : 2) mengemukakan bahwa media pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu yang mengentarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan kepada penerima pesan tersebut. Dari Association For Educational Communications and Technology (AECT,1997) mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pendapat lain dikemukakan oleh Sudarwan Danim (1994:7) media dalam dunia pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau perlengkapan yang digunakan oleh guru dalam rangka berkomunikasi dengan siswa.
Definisi media dalam arti yang luas adalah setiap orang, bahan, alat atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa menerima pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Dengan demikian guru atau dosen, bahan ajar, lingkungan adalah media (Sri Anitah, 2007:3). Konsep media pembelajaran mempunyai dua segi yang satu sama lain tak dapat dipisahkan atau saling menunjang yaitu perangkat keras atau peralatan (Hardware) dan materi atau bahan yang dapat disebut perangkat lunak (Software). Sebagai contoh bila guru membuat gambar/tulisan pada transparansi kemudian diproyeksikan melalui OHP, maka bahan/materi pada transparansi  tersebut dinamakan perangkat lunak (Software) sedangkan OHP itu sendiri merupakan alat/perangkat keras (Hardware) yang digunakan untuk menampilkan materi pembelajaran pada layar.
b. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Inovasi dalam dunia pendidikan menuntut kreativitas dari tenaga kependidikan. Media pembelajaranpun mengalami perkembangan yang sangat pesat. Jika dulu media hanya dilakukan dengan manual namun sekarang sudah dimasukkan unsur-unsur animasi dari komputer sehingga lebih menarik, jika dilihatpun tidak monoton. Berdasarkan klasifikasinya, jenis-jenis media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi enam jenis, yaitu :
(1) Media Grafis,
(2) Media Gambar dan Ilustrasi Fotografi,
(3) Media Bendanya,
(4) Media Proyeksi,
(5) Media Audio,
(6) Multimedia.
Mengingat beraneka ragamnya media pembelajaran yang masing-masing mempunyai karakteristik sendiri-sendiri, maka kita harus berusaha memilih dengan cermat agar dapat digunakan secara tepat. Dengan kata lain tidak ada suatu media yang dapat digunakan untuk mencapai segala macam hasil yang diharapkan dan untuk segala jenis pelajaran. Dari berbagai penelitian di bidang media dan desain sistem instruksional, yang dapat dirumuskan hanyalah pedoman umum atau pedoman pokok untuk melakukan berdasarkan berbagai macam variabel yang terdapat dalam suatu sistem instruksional.



3. Media Gambar
a. Pengertian Media Gambar
Media gambar adalah salah satu jenis media visual yang berupa gambar, yang merupakan sarana penyampai pesan (Hamalik, 1994: 63). Media gambar dalam penelitian ini adalah suatu media visual mencakup semua jenis gambar atau foto yang digunakan sebagai alat bantu bagi siswa dalam bercerita di depan kelas.
Media gambar adalah media yang sederhana, tidak membutuhkan proyektor dan layar. Media ini tidak tembus cahaya, maka tidak dapat dipantulkan pada layar. Guru memilih ini karena praktis. Menurut Gerlach dan Ely (1980) mengatakan bahwa gambar tidak hanya bernilai seribu bahasa tetapi seribu tahun. Melalui gambar dapat ditunjukkan kepada pembelajar suatu tempat dan segala sesuatu dari daerah yang jauh jangkauan pengalaman sendiri. Samaldino dkk (2005) mengatakan bahwa gambar atau fotografi memberi gambaran tentang segala sesuatu seperti gambar binatang, orang, bunga, dsb. Gambar diam yang pada umumnya digunakan dalam pembelajaran. Adapun ciri-ciri gambar yang baik :
a) Cocok dengan tingkatan umur dan kemampuan siswa
b) Bersahaja
c) Realitas maksudnya gambar itu seperti benda yang sesungguhnya atau sesuai dengan apa yang digambar dengan memperhatikan perbandingan ukuran.
d) Gambar dapat dikerjakan dengan tangan.
b. Kelebihan Media Gambar
Edgar Dale (1963) mengatakan bahwa gambar dapat mengalihkan pengalaman belajar dari taraf belajar dengan lambang kata-kata ke taraf yang lebih konkrit misal guru akan menjelaskan pelajaran. Maka pembelajar akan lebih mudah menangkap gambar daripada uraian guru dengan kata-kata. Selain dapat menggambarkan berbagai hal, gambar diperoleh dari majalah atau buletin, dll. Kalau terpaksa tidak dapat menggambar dengan bagus guru dapat menggambar dengan sederhana. Jadi kelebihan media gambar sebagai media visual antara lain :

1) Menimbulkan daya tarik bagi siswa
Gambar dengan berbagai warna akan lebih menarik dan dapat membangkitkan minat serta perhatian siswa.
2) Mempermudah pengertian siswa
Suatu penjelasan yang sifatnya abstrak dapat dibantu dengan gambar sehingga siswa lebih mudah memahami apa yang dimaksud.
3) Memperjelas bagian-bagian penting
Melalui gambar dapat pula memperbesar bagian-bagian yang penting atau yang kecil, sehingga dapat diamati lebih jelas.
4) Menyingkat suatu uraian panjang
Uraian tersebut mungkin dapat ditunjukkan dengan sebuah gambar saja.
c. Kelemahan Media Gambar
Keterbatasan yang menjadi permasalahan dalam penggunaan media gambar dalam peningkatan kemampuan bercerita anak adalah sebagai berikut :
1)     Memerlukan cukup banyak waktu untuk melatih guru dalam merumuskan perencanaan pembelajaran yang efektif.
2)     Pelatihan guru tentang pemanfaatan media gambar sangat terbatas. Dibutuhkan waktu yang cukup untuk bisa membuat para guru terbiasa dan terampil menggunakan media gambar dalam pembelajaran bahasa.
3)     Diperlukan berbagai macam gambar dalam pembelajaran bahasa khususnya demi peningkatan kemampuan bercerita anak.










IV.      Kesimpulan
Dari definisi yang ada dapat disimpulkan bahwa media adalah seperangkat alat bantu yang digunakan guru untuk mempermudah penyampaian pesan / materi kepada siswa agar konsep yang abstrak dapat di kongkritkan dan mudah dipahami. Adapun kelebihan gambar sebagai media pembelajaran antara lain adalah :
1)     Bersifat konkrit atau realitas
2)     Dapat mengatasi batas ruang dan waktu
3)     Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman siswa
4)     Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja

V.        Daftar Pustaka
- Anitah, Sri. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.
- Hamalik, Oemar. 1980. Media Pendidikan. Alumni: Bandung Moedjiono, dkk.
1980. Media Pendidikan. Depdikbud: Jakarta.
- Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta : BPFE.
- Sadiman, A.S. 1986. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Depdikbud Pustekom. CV. Rajawali.

- Tarigan, H. G. 1981. Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.

No comments:

Post a Comment