Sisi Pandang Lain

Memahami Sesuatu dari Perspektif yang Berbeda

Friday, December 9, 2016

MAKALAH METODE DAN TEKNIK BIMBINGAN PENYULUHAN


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Setiap manusia pada dasarnya memerlukan bimbingan sejak kecil untuk mempersiapkan masa dewasanya kelak supaya dapat diterima oleh lingkungan tempat tinggalnya. Masyarakat dengan bimbingan yang benar akan berjalan baik dan terarah. Begitu juga kepada para pelajar. Seperti telah kita ketahui bahwa bimbingan merupakan proses tuntutan, arahan secara terencana dan terus menerus terhadap peserta didik untuk menuju kedewasaan atau kematangan mampu memecahkan masalah-masalah atau problem yang dihadapi guna mencapai kesejahteraan hidupnya. Oleh sebab itu, maka penulis akan mambahas mengenai metode dan teknik-teknik bimbingan penyuluhan agar bisa menambah pengetahuan mendalam mengenai bimbingan dan penyuluhan pada anak didik sehingga akan menjadi pencerahan tersendiri.


B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka penulis akan memaparkan permasalahan sebagai berikut :
1.      Apa pengertian metode dan teknik bimbingan penyuluhan ?
2.      Apa saja macam-macam metode dan teknik bimbingan penyuluhan ?
3.      Bagaimana aplikasi dari metode dan teknik bimbingan penyuluhan?

C.     Urgensi
Adapun   urgensi   dari   penulisan   masalah   ini   adalah   sebagai   berikut :
1.      Mengetahui pengertian metode dan teknik bimbingan penyuluhan .
2.      Mengetahui macam-macam metode dan teknik bimbingan penyuluhan .
3.      Mengetahui aplikasi metode dan teknik bimbingan penyuluhan.





BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Metode dan Teknik Bimbingan Penyuluhan

Dalam pengertian harfiah, metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Metode berasal dari bahasa Yunani “meta” yang berarti malalui dan “hodos” yang berarti jalan. Metode lazim diartikan sebagai jarak untuk mendekati masalah sehingga diperoleh hasil yang memuaskan. [1]
Teknik merupakan cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.[2]
Secara etimologi kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata “guidance” berasal dari kata kerja “to guide” yang mempunyai arti membimbing, menuntun, atau membantu.[3]  Sedangkan penyuluhan menurut Rachman Natawidjaja merupakan suatu aktifitas di mana seorang (penyuluh) berusaha membantu yang lain untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungannya dengan masalah yang dihadapinya.[4]
Jadi metode bimbingan penyuluhan merupakan suatu cara yang digunakan untuk membantu seseorang yang sedang mengalami masalah dan membantu memecahkan masalah tersebut. Sedangkan teknik bimbingan penyuluhan merupakan cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan metode bimbingan penyuluhan secara sepesifik.

B.     Macam-macam Metode dan Teknik Bimbingan Penyuluhan
1.      Metode langsung
Metode langsung (metode komunikasi langsung) adalah metode dimana pembimbing melakukan komunikasi langsung (bertatap muka) dengan orang yang dibimbingnya. Metode ini dapat dirinci lagi menjadi :[5]


    1. Metode bimbingan penyuluhan individual
Pembimbing dalam hal ini melakukan komunikasi langsung secara individual dengan pihak yang dibimbingnya. Hal ini dapat dilakukan dengan mempergunakan teknik :
-          Percakapan pribadi, yakni pembimbing melakukan dialog langsung tatap muka dengan pihak yang dibimbing;
-          Kunjungan ke rumah (home visit), yakni pembimbing mengadakan dialog kliennya tetapi dilaksanakan di rumah klien sekaligus untuk mengamati keadaan rumah klien dan lingkungannya;
-          Kunjungan dan observasi kerja, yakni pembimbing / konseling jabatan melakukan percakapan individual sekaligus mengamati kerja klien dan lingkungannya.
    1. Metode kelompok
Pembimbing melakukan komunikasi langsung dengan klien dalam kelompok. Hal ini dapat dilakukan dengan teknik-teknik  :
1.      Diskusi kelompok, yakni pembimbing melaksanakan bimbingan dengan cara mengadakan diskusi dengan / bersama kelompok klien yang mempunyai masalah yang sama.
2.      Karya wisata, yakni bimbingan kelompok yang dilakukan secara langsung dengan mempergunakan ajang karya wisata sebagai forumnya.
3.      Sosiodrama, yakni bimbingan / konseling yang dilakukan dengan cara bermain peran untuk memecahkan / mencegah timbulnya masalah (psikologis).
4.      Psikodrama, yakni bimbingan / konseling yang dilakukan dengan cara bermain peran untuk memecahkan atau mencegah timbulnya masalah (psikologis).[6]
5.      Group teaching, yakni pemberian bimbingan / konseling dengan memberikan materi bimbingan / konseling tertentu (ceramah) kepada kelompok yang telah disiapkan.


2.      Metode tidak langsung
Metode tidak langsung (metode komunikasi tidak langsung) adalah metode bimbingan penyuluhan yang dilakukan melalui media komunikasi massa. Hal ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok, bahkan missal.[7]  
    1. Metode individual
1.      Melalui surat menyurat
2.      Melalui telepon dan sebagainya
    1. Metode kelompok
1.      Melalui papan bimbingan
2.      Melalui surat kabar / majalah
3.      Melalui brosur
4.      Melalui radio (media audio)
5.      Melalui televisi
Metode dan teknik mana yang dipergunakan dalam melaksanakan bimbingan penyuluhan, tergantung pada :
1.      Masalah / problem yang sedang dihadapi / digarap.
2.      Tujuan penggarapan masalah.
3.      Keadaan yang dibimbing / klien
4.      Kemampuan pembimbing / konselor mempergunakan metode / teknik.
5.      Sarana dan prasarana yang tersedia .
6.      Kondisi dan situasi lingkungan sekitar.
7.      Organisasi dan administrasi layanan bimbingan dan konseling
8.      Biaya yang tersedia.

3.      Metode pembiasaan
Masalah yang sudah menjadi ketetapan dalam syariat Islam bahwa anak diciptakan dalam keadaan tinta tauhid yang murni,agama yang kurus dan iman kepada Allah. Dari sini peran pembiasaan pengajaran dan pendidikan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak dalam menemukan tauhid yang murni.
4.      Metode bil hikmah
Metode ini akan masuk dalam ranah keyakinan, sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Baqarah : 269
ÎA÷sムspyJò6Åsø9$# `tB âä!$t±o 4 `tBur |N÷sムspyJò6Åsø9$# ôs)sù uÎAré& #ZŽöyz #ZŽÏWŸ2 3 $tBur ㍞2¤tƒ HwÎ) (#qä9'ré& É=»t6ø9F{$# ÇËÏÒÈ
Artinya : Allah menganugerahkan Al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar Telah dianugerahi karunia yang banyak. dan Hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). (QS. Al-Baqarah : 269)
5.      Metode mauidhoh hasanah
Metode yang lain yang penting adalah pendidikan mental spiritual. Dengan mauidhoh hasanah dapat membuka mata anak untuk memahami hakikat sesuatu, sehingga memudahkan untuk memahami ajaran-ajaran prinsip islam.
6.      Metode mujadalah
Berfungsi mengarahkan atau menguatkan, metode ini adalah suatu upaya untuk mengalahkan pendapat lawan dengan cara mengutarakan argumentasi yang kuat.
7.   Metode keteladanan
            Keteladanan merupakan metode yang meyakinkan berhasil dalam setiap gerakan anak dalam mental spiritual. Hal ini karena guru merupakan contoh terbaik bagi anak didiknya. Disadari atau tidak disadari, tindakan tingkah laku seorang guru telah terletak dalam kejiwaan anak didiknya, baik ucapan, perbuatan, dan moral spiritual.
8.   Metode perhatian
            Mencurahkan perhatian terhadap kebiasaan perkembangan anak didik akan dapat membantu menumbuhkan akidah moral, dan merupakan persiapan moral spiritual, dan tidak diragukan lagi bahwa dengan perhatian pendidikan ini dianggap masa yang kuat untuk membantu manusia secara utuh dalam meunaikan hak-hak kehidupan dan mendorong untuk bertanggung jawab dalam kewajiban yang sempurna. Melalui upaya tersebut diharapkan dapat menjadikannya sebagai muslim hakiki dan juga pondasi keimanan yang kuat.
9.   Metode hadiah dan hukuman
            Dengan hukuman anak akan jera, berhenti dari perbuatan tercela dan peka terhadap hawa nafsu. Dengan ini akan terhindar dari kenistaan dan kemungkaran. Tetapi perlu diingat bahwa memberi hukuman kepada anak bukan berarti menyakiti, menganiaya dan balas dendam, tetapi merupakan peringatan yang halus.

Teknik umum konseling I dan  teknik umum konseling II  
1.      Teknik umum konseling I
Teknik umum merupakan teknik konseling yang lazim digunakan dalam tahapan-tahapan konseling dan merupakan teknik dasar konseling yang harus dikuasai oleh konselor. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan disampaikan beberapa jenis teknik umum.[8]
1)      Perilaku Attending
Perilaku attending disebut juga perilaku menghampiri klien. Hal ini mencakup komponen kontak mata, bahasa tubuh, dan bahasa lisan. Perilaku attending yang baik dapat menimbulkan beberapa hal positif, seperti meningkatkan harga diri klien, menciptakan suasana aman, dan mempermudah ekspresi perasaan klien dengan bebas.
2)      Empati
Empati ialah kemampuan konselor untuk merasakan apa yang dirasakan klien; merasa dan berpikir bersama klien dan bukan untuk atau tentang klien. Empati dilakukan sejalan dengan perilaku attending. Tanpa perilaku attending, mustahil terbentuk empati. Terdapat dua macam empati, yaitu :
a.      Empati primer, yaitu bentuk empati yang hanya berusaha memahamii perasaan, pikiran, dan keinginan klien dengan tujuan agar klien dapat terlibat dan terbuka.
b.      Empati tingkat tinggi, yaitu empati apabila kepahaman konselor terhadap perasaan, pikiran, keinginan, serta pengalaman klien lebih mendalam dan menyentuh klien, karena konselor ikut dengan perasaan tersebut. Keterlibatan konselor tersebut membuat konselor tersentuh dan terbuka untuk mengemukakan isi hati yang terdalam, berupa perasaan, pikiran, pengalaman, dan termasuk penderitaannya.
3)      Refleksi
Refleksi adalah teknik untuk memantulkan kembali kepada klien tentang perasaan, pikiran, dan pengalaman sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbal. Terdapat tiga jenis refleksi, yaitu :
a.      Refleksi perasaan, yaitu keterampilan atau teknik untuk dapat memantulkan perasaan klien sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbal klien.
b.      Refleksi pikiran, yaitu teknik untuk memantulkan ide, pikiran, dan pendapat klien sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbal klien.
c.       Refleksi pengalaman, yaitu teknik untuk memantulkan pengalaman-pengalaman klien sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbal klien.
4)      Eksplorasi
Eksplorasi adalah teknik untuk menggali perasaan, pikiran, dan pengalaman klien. Hal ini penting dilakukan karena banyak klien menyimpan rahasia batin, menutup diri, atau tidak mampu mengemukakan pendapatnya. Teknik ini memungkinkan klien untuk bebas berbicara tanpa rasa takut, tertekan, dan terancam. Seperti halnya pada teknik refleksi, dalam teknik eksplorasi ini pun terdapat tiga macam teknik, yaitu :
a.      Eksplorasi perasaan, yaitu teknik untuk dapat menggali perasaan klien yang tersimpan
b.      Eksplorasi pikiran, yaitu teknik untuk menggali ide, pikiran, dan pendapat klien.
c.       Eksplorasi pengalaman, yaitu keterampilan atau teknik untuk menggali pengalaman-pengalaman klien.
5)      Menangkap pesan (Paraphrasing)
Menangkap pesan (paraphrasing) adalah tekhnik untuk menyatakan kembali esensi atau inti ungkapan klien, dengan teliti mendengarkan pesan utama klien, mengungkapkan kalimat yang mudah dan sederhana. Biasanya ini ditandai dengan kalimat awal: “adakah” atau “tampaknya”,dan mengamati respons klien terhadap konselor.
Tujuan paraphrasing adalah :
a)      Untuk mengatakan kembali kepada klien bahwa konselor bersama dia dan besrusaha untuk memahami apa yang dikatakan klien;
b)      Mengendapkan apa yang dikemukakan klien dalam bentuk ringkasan;
c)      Memberi arah wawancara konseling; dan (4) pengecekan kembali persepsi konselor.
6)      Pertanyaan terbuka (Openend Quistion)
Pertanyaan terbuka yaitu teknik untuk memencing iswa agar mau berbicara mengungangkapkan perasaan,pengalaman, dan pemikirannya.Pertanyaan yang tidak diajukan sebaiknya tidak menggunakan kata Tanya mengapa atau apa sebabnya.Pertanyaan semacam ini akan menyulitkan klien jika dia tidak tahu alasan atau sebab-sebabnya.Oleh karenanya,lebih baik gunakan kata Tanya apakah,bagaimana,adakah,atau dapatkah.
7)      Pertanyaan tertutup (Closed Quistion)
Dalam konseling tidak selamanya harus menggunakan pertanyaan terbuka.Dalam hal-hal tertentu,dapat pula digunakan pertanyaan tertutup yang harus dijawab dengan kata “ya” atau “tidak”,atau dengan kata-kata singkat.Tujuan pertanyaan tertutup adalah untuk: (1) mengumpulkan informasi; (2) menjernihkan atau memperjelas sesuatu ; dan (3) menghentikan pembicaraan klien yang melantur atau menyimpang jauh.
8)      Dorongan minimal (Minimal Encouragement)
Dorongan minimal adalah teknik untuk memberikan suatu dorongan langsung yang singkat terhadap apa yang telah dikemukakan klien. Misalnya, dengan menggunakan ungkapan oh…,ya…lalu…,,terus…,atau dan….
Tujuan dorongan minimal agar klien terus berbicara dan dapat mengarah agar pembicaraan mencapai tujuan.Dorongan ini diberikan pada saat klien akan mengurangi atau menghentikan pembicaraanya,dan pada saat klien kurang memusatkan pikiranya pada pembicaraan,atau pada saat konselor ragu atas pembicaraan klien.
9)      Interpretasi
Teknik ini yaitu untuk mengulas pemikiran,perasaan,dan pengalaman klien dengan merujuk pada teori-teori,bukan pandangan subjektif konselor.Hal in bertujuan untuk memberikan rujukan pandangan agar klien mengerti dan berubah melalui pemahaman dari hasil rujukan baru tersebut.
10)  Mengarahkan (Directing)
Teknik mengarahkan ini yaitu teknik untuk mengajak dan mengarahkan klien melakukan sesuatu.Misalnya,menyuruh klien untuk bermain peran dengan konselor atau mengkhayalkan sesuatu.
11)  Menyimpulkan sementara (Summarizing)
Teknik ini yaitu teknik untuk menyimpulkan sementara pembicaraan,sehingga arah pembicaraan semakin jelas.Tujuan menyimpulkan sementara adalah untuk
1)            Memberikan kesempatan kepada klien untuk mengambil kilas balik dari hal-hal yang   telah dibicarakan
2)        Menyimpulkan kemajuan hasil pembicaraan secara bertahap
3)        Meningkatkan kualitas diskusi
4)        Mempertajam focus pada wawancara konseling.
2.      Teknik umum konseling II
1)      Memimpin (Leading)
Leading yaitu teknik untuk mengarahkan pembicaraan dalam wawancara konseling sehingga tujuan konseling tercapai.[9]
2)      Fokus
Fokus yaitu teknik untuk membantu klien memusatkan perhatian pada pokok pembicaraan.Pada umumnya,dalam wawancara konseling,klien akan mengungkapkan sejumlah permasalahan yang sedang dihadapinya.Oleh karena itu konselor seyogianya dapat membantu klien agar dia dapat menentukan apa yang focus dari masalh tersebut.
3)      Konfrontasi
Konfrontasi yaitu teknik yang menantang klien untuk melihat adanya inkonsistensi antar perkataan dengan perbuatan atau bahasa badan,ide awal dengan ide berikutnya,senyum dengan kepedihan,dan sebagainya.Tujuannya adalah (1) mendorong klien mengadakan penelitian diri secara jujur; (2) meningkatkan potensi klien; (3) membawa klien pada kesadaran adanya  discrepancy;konflik,atau kontradiksi dalam dirinya.
Penggunaan teknik ini hendaknya dilakukan secara hati-hati,yaitu dengan (1) memberi komentar khusus terhadap klien yang tidak konsisten dengan cara dan waktu yang tepat; (2) tidak menilai apalagi menyalahkan; serta (3) dilakukan dengan perilaku attending dan empati.
4)      Menjernihkan (Clarifying)
Clarifying yaitu teknik untuk menjernihkan ucapan-ucapan klien yang samar-samar,kurang jelas,dan agak meragukan.Tujuannya adalah (1) mengundang klien untuk menyatakan pesanya dengan jelas,dengan ungkapan kata-kata yang tegas,dan dengan alasan-alasan yang logis; 2) agar klien menjelaskan, mengulang, dan mengilustrasikan perasaannya.
5)      Memudahkan (Facilitating)
Facilitating yaitu teknik untuk membuka komunikasi agar klien dengan mudah berbicara dengan konselor dan menyatakan perasaan,pikiran,serta pengalamanya secara bebas.
6)      Diam
Teknik diam dilakukan dxengan cara attending,paling lama 5-10 detik.Komunikasi yang terjadi dalam bentuk perilaku non verbal.Tujuannya adalah (1) menanti klien sedang berfikir ; (2) sebagai protes jika klien ngomong berbelit-belit ; serta (3) menunjang perilaku attending dan empati,sehingga klien bebas bicara.
7)      Mengambil inisiatif
Teknik ini dilakukan manakala klien kurang bersemangat untuk berbicara,sering diam,dan kurang partisipatif.Konselor mengajak klien untuk untuk berinisiatif dalam menuntaskan diskusi.Teknik ini brtujuan untuk : (1) mengambil inisiatif jika klien kurang semangat ; (2) untuk mengambil keputusa jika klien lambat berfikir; atau (3) untuk meluruskan jika klien kehilangan arah pembicaraan.
8)      Memberi nasehat
Pemberian nasihat sebaiknya dilakukan jika klien memintanya.Walaupun demikian, konselor harus tetap mempertimbangkannya apakah pantas memberi nasihat atau tidak.Sebab,dalam memberi nasihat,tetap dijaga agar tujuan konseling,yakni kemandirian klien,harus tetap tercapai.
9)      Pemberian informasi
Sama halnya dengan nasihat,sebaiknya dengan jujur katakan bahwa dia mengetahui hal itu. Kalaupun konselor mengetahuinya, sebaiknya tetap di upayakan agar klien mengusahakannya.
10)  Merencanakan
Teknik ini digunakan menjelang akhir sesi konseling agar klien dapat membuat rencana tindakan (action),perbuatan yang produktif untuk kemajuan klien.
11)  Menyimpulkan
Teknik ini digunakan untuk menyimpulkan hasil pembicaraan yang menyangkut (1) bagaimana keadaan perasaan klien pada saaat ini,terutama mengenai kecemasan; (2) memantapkan klien; (3) pemahaman baru klien; dan (4) pokok-pokok yang akan dibicarakan selanjutnya pada sesi berikutnya,jika dipandang masih perlu dilakukan konseling lanjutan.[10]

Teknik khusus bimbingan konseling
1)      Tehnik selektif
Disadari bahwa setiap pendekatan atau teori mengandung kekuatan dan kelemahan, namun semuanya telah menyambung secara positif kepada dunia bimbingan dan konseling, baik secara teoritis maupun praktis. Disadari pula bahwa dalam kenyataan praktek konseling bahwa tidak semua masalah dapat dituntaskan secara baik hanya dengan satu pendekatan atau teori saja. Ada masalah yang lebih cocok dengan tehnik non-direktif atau dengan teori khusus tertentu.
Tehnik mana yang cocok digunakan sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain :
a)      Sifat masalah yang dihadapi (misalnya tingkat kesulitan dan kekompleksannya)
b)      Kemampuan klien dalam memainkan peranan dalam proses konseling
c)      Kemampuan konselor sendiri, baik pengetahuan maupun ketrampilan dalam menggunakan masing-masing tehnik.

2)      Tehnik behavioralism
   Manusia merupakan makhluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol/ dipengaruhi faktor-faktor dari luar. Manusia memulai kehidupannya dengan memberikan reaksi terhadap lingkungannya dan interaksi ini menghasilkan pola-pola perilaku yang kemudian membentuk kepribadian.
Karakteristik konseling behaviora :
-          Berfokus pada tinglah laku yang tampak
-          Cermat dan operasional dalam merumuskan tujuan konseling
-          Mengembangkan prosedur perlakuan spesifik
-          Penilaian obyektif terhadap tujuan konseling
Macam-maacam tehnik behavioralistik :
-          Reinforcement
Yaitu : tehnik untuk mendorong klien kea rah tingkah laku yang lebih rasional dan logis dengan jalan memberikan pujian verbal (reward) ataupun hukuman (punishment).
-          Social modeling
Yaitu : tehnik untuk membentuk tingkah laku baru pada klien.

C. Aplikasi Metode dan Teknik Bimbingan Penyuluhan
            Dalam aplikasi metode dan teknik bimbingan penyuluhan ini, penulis mengambil contoh sebuah kasus seorang siswa yang kami kutip dari Yazid Fahmi (2011 )
            Deskripsi kasus
Ada seorang anak laki-lakki namanya Toni, Dia seorang siswa SMA. Dia adalah siswa yang pemalu, pendiam, dan dia termasuk siswa yang pandai di kelasnya, dia juga siswa yang aktif mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya. Tetapi, entah mengapa dalam beberapa minggu ini sifat dan perilaku Toni berubah sangat drastis. Dia menjadi sering tidak masuk jam pelajaran bahkan tidak masuk sekolah. Entah apa yang terjadi dengan Toni?.
Beberapa teman Toni melaporkan kepada Guru BK, bahwa Toni sering tidak masuk jam pelajaran. Sebagai Guru BK harus cepat bertindak karena Toni adalah anak yang jarang berbuat salah di sekolahnya, tetapi kenapa akhir-akhir ini Dia berubah menjadi anak yang suka bolos pada jam pelajaran.
Dari kasus di atas, maka sebagai seorang konselor dalam memberikan bimbingan penyuluhan kepada Toni, yaitu sebagai berikut :
Þ          Metode langsung        :
Seorang konselor melakukan komunikasi langsung dengan Toni
Þ          Metode individual     :
Seorang konselor dalam melakukan komunikasi langsung dengan Toni dilakukan secara individual karena disesuaikan dengan kasus tersebut.
Þ          Tehnik kunjungan ke rumah (home visit)    :
Seorang konselor mengadakan dialog dengan Toni dan dilaksanakan di rumah Toni sekaligus untuk mengamati keadaan rumah Toni dan lingkungannya.   
BAB II
KESIMPULAN

Dari pemaparan makalah diatas,maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
  1. Metode Bimbingan Penyuluhan merupakan suatu cara yang digunakan un tuk membantu seseorang yang sedang mengalami masalah dan membantu memecahkan permasalahannya tersebut.Sedangkan teknik metode penyuluhan merupakan cara yang dilakukan seorang dini mengimplentasikan metode bimbingan penyuluhan secara spesifik.
2.      a. Macam- macam  metode  bimbingan penyuluhan meliputi :metode    langsung, metode tidak langsung, metode pembiasaan, metode bilhikmah, metode mauidhoh hasanah, metode mujadalah, metode keteladanan, metode perhatian, dan metode hadiah dan hukuman.
b.Teknik-teknik bimbingan penyuluhan meliputi :Percakapan pribadi, kunjungan ke rumah, kunjungan dan observasi kerja, diskusi kelompok, karya wisata, sosiodrama, psikodrama, dan group teaching. Selain itu, ada juga teknik umum konseling I dan teknik umum konseling II.






















DAFTAR PUSTAKA



Asmani,  Jamal Makmur, Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jogjakarta : Diva Press, 2005.

Hallen, Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Quantum teaching. 2005.

Hendrarno, Eddy, dkk, Bimbingan dan Konseling, Semarang : UNNES,2003

Http : // akhmad sudrajat. wordpress. Com / 2008 / 01 / 15 / Teknik Umum Konseling / 11 / 03 / 2012 / 16.00 WIB.

Id.Shvoong.com.Buku referensi

Penelitian tindakan kelas untuk guru Pembimbing BK.Kudus : UMK : 2011

www. perkuliahan. com / metode dan teknik bimbingan dan konseling / 11 / 03 / 2012 / 16.00 WIB.



[1]www.perkuliahan.com / metode dan teknik bimbingan dan konseling /.
[2] . Id.shuoong.com buku referensi.
[3] . Hallen Bimbingan dan Konseling.Jakarata : Quantum teaching.2005.Hal 2
[4] . Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru Pembimbing BK.Kudus : UMK,2011.Hal 51
[5] . www.perkuliahan.com /metode dan teknik Bimbingan Konseling.                                        
[6]. Eddy Hendrarno,dkk.Bimbingan dan Konseling.Semarang: UNES 2003 Hal 72
[7] .Id.Shuoong.com.Buku referensi
     [8].Jamal Makmur Asmani. Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah.Jogjakarta.2010.Diva Press.Hal : 208-216
[9].Http://akhmad sudrajat.wordpress.com/2008/01/15/teknik umum konseling.
[10]. Jamal Makmur Asmani.Op.cit.,hal :223

No comments:

Post a Comment