Sisi Pandang Lain

Memahami Sesuatu dari Perspektif yang Berbeda

Thursday, November 6, 2014

MAKALAH FASILITAS PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM



Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah tersedianya fasilitas pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan pengelolaan secara optimal.

FASILITAS PEMBELAJARAN
DALAM PENDIDIKAN ISLAM

M A K A L A H
Disusun Guna Melengkapi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu …………………………………







Disusun Oleh :
………………………………..


JURUSAN PAI
UNIVERSITAS …………………….
2012

KATA PENGANTAR



Asslamu’alaikum Wr. Wb.

            Dengan menyebut asma Allah yang Maha kasih tak pilih kasih dan Maha sayang tak pandang sayang. Segala puji kita panjatkan kepada Allah SWT yang Maha suci. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan ke haribaan baginda Rasulullah SAW. Penerima wahyu untuk pedoman bagi umat di zaman akhir. Yang berada dihadapan  pembaca adalah materi Mata Kuliah “Ilmu Pendidikan Islam”.
Ada banyak kesulitan yang penulis alami dalam penyusunan makalah ini, namun berkat ketekunan akhirnya penulis berhasil menyelesaikan makalah ini.
            Pada kesempatan ini, penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak - pihak yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini, yaitu :
1.      Bapak …………………… selaku dosen pengampu Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam.
2.      Teman-teman yang turut membantu
3.      Pihak -pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
            Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis mohon dari para pembaca.
            Akhirnya, penulis berharap semoga keberadaan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Pati, November 2012


Penulis






DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ...................................................................................................        ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................       iii
BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang ....................................................................................................        1
  2. Rumusan Masalah ...............................................................................................        2
  3. Urgensi Penulisan ...............................................................................................        2

BAB II PEMBAHASAN
  1. Pengertian Fasilitas Pembelajaran dalam Pendidikan Islam ...............................        2
  2. Sarana dan Prasarana yang Diperlukan Sekolah Untuk Mendukung Pembelajaran Dalam Pendidikan Islam .............................................................................................................................        4
  3. Pengaruh Sarana dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Pendidikan Islam .......        8

KESIMPULAN .............................................................................................................      10
DAFTAR PUSTAKA






















BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah

             Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah tersedianya fasilitas pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan pengelolaan secara optimal.

              Sebagaimana ditetapkan dalam UU sisdiknas No 20/2003 Bab XII pasal 45 ayat 1 dijelaskan bahwa : "Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik".
            Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang menyangkut standar sarana dan prasarana pendidikan secara nasional pada Bab VII Pasal 42 dengan tegas disebutkan bahwa :
(1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
(2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat bekreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan fasilitas sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Maka dari itu penulis akan mengemukakan beberapa permasalahan mengenai fasilitas pembelajaran dalam pendidikan Islam.




B.     Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, penulis mengemukakan permasalahan sebagai berikut :
1.      Apa pengertian  fasilitas pembelajaran dalam pendidikan Islam ?
2.      Apa saja sarana dan prasarana (fasilitas) yang diperlukan sekolah untuk mendukung pembelajaran dalam pendidikan Islam ?
3.      Apa pengaruh sarana dan prasarana pembelajaran terhadap pendidikan Islam ?

C.    Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui pengertian  fasilitas pembelajaran dalam pendidikan Islam
2.      Untuk mengetahui apa  saja sarana dan prasarana (fasilitas) yang diperlukan sekolah untuk mendukung pembelajaran dalam pendidikan Islam ?
3.      Untuk mengetahui pengaruh sarana dan prasarana pembelajaran terhadap pendidikan Islam.




























BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Fasilitas Pembelajaran dalam Pendidikan Islam
Untuk mengemukakan pengertian tentang fasilitas, penulis dapat sajikan beberapa batasan dari para ahli. Menurut Zakiah Daradjat “fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat mempermudah upaya dan memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan.
Sedangkan menurut Suryo Subroto “ fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha dapat berupa benda-benda maupun uang. Lebih luas lagi tentang pengertian failitas Suhaisimi Arikonto berpendapat, “fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan segala sesuatu usaha. Adapun yang dapat memudahkan dan melancarkan usah ini dapat berupa benda-benda maupun uang, jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana yang ada di sekolah.[1]
 Prantiya (2008) berpendapat “fasilitas belajar identik dengan sarana prasarana pendidikan. Senada dengan hal tersebut, Arikunto dalam Sam (2008) juga berpendapat “fasilitas dapat disamakan dengan sarana yang ada di sekolah”.[2]
Dari beberapa pendapat yang dirumuskan oleh para ahli mengenai pengertian fasilitas dapat dirumuskan bahwa fasilitas dalam dunia pendidikan berarti segala sesuatu yang bersifat fisik maupun material, yang dapatmemudahkan terselenggaranya dalam proses belajar mengajar, misalnya dengan tersedianya tempat perlengkapan belajar di kelas, alat-alat peraga pengajaran, buku pelajaran, perpustakaan, berbagai perlengkapan pratikum loboratorium dan segala sesuatu yang menunjang terlaksananya proses belajar mengajar.
Menurut UUSPN No.20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pendidikan Islam memerlukan sarana dan prasarana untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sebagai upaya pertanggung jawaban pada masyarakat muslim.[3]
Sarana Dan Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya proses transformasi dalam pendidikan. Bentuknya berupa benda atau barang, seperti tanah, bangunan sekolah, jalan dan transportasi yang menghubungkan masyarakat dengan sekolah, lapangan olah raga, dan sebagainya.[4]
Dari uraian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa fasilitas pembelajaran dalam pendidikan Islam adalah segala sesuatu yang bersifat fisik maupun material, yang dapat diartikan sebagai sarana dan prasarana yang dapat memudahkan terselenggaranya dalam pembelajaran pendidikan Islam.


B.     Sarana dan Prasarana yang Diperlukan Sekolah untuk Mendukung Pembelajaran dalam Pendidikan Islam

Sarana merupakan unsur terpenting di sekolah di mana mutu pendidikan yang tinggi tidak mungkin dapat diwujudkan dengan sarana dan prasarana seadanya. Menurut analisis ekonomi, bahkan investasi di bidang pendidikan akan menunjang pertumbuhan ekonomi. Pendidikan akan membantu memecahkan kesenjangan melalui pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan sekaligus akan meningkatkan taraf hidup setiap individu. Pendidikan sebagai pengembangan human capital harus mempunyai perspektif yang tepat dalam menentukan kebijakan dan pengalokasian anggaran pendidikan. Pendekatan human capital bertujuan agar investasi dalam pengembangan sumber daya manusia menghasilkan cadangan sumber daya manusia yang berkualitas untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Sarana dan Prasarana yang diperlukan tersebut adalah:
1.      Gedung sekolah yang refresentatif, aman, nyaman, sehat, bersih dan indah.
2.     Halaman sekolah yang luas yang dilengkapi dengan penataan taman yang indah dan asri.
3.     Lapangan olahraga dan perlengkapan pendukungnya.
4.     Ruang perpustakaan, lengkap dengan buku-bukunya.
5.     Ruang UKS, Ruang parkir, Gudang, WC dan kantin sekolah

 Secara singkat tinjauan fasilitas atau benda-benda pendidikan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)            Ditinjau dari  fungsinya  terhadap Proses Belajar Mengajar  (PBM), prasarana pendidikan berfungsi tidak langsung (kehadirannya tidak sangat menentukan). Termasuk dalam prasarana pendidikan adalah tanah,  halaman,  pagar,  tanaman,  gedung/bangunan  sekolah, jaringan  jalan,  air,  listrik,  telepon,  serta  perabot/mobiler. Sedangkan  sarana  pendidikan  berfungsi  langsung  (kehadirannya sangat  menentukan)  terhadap  PBM,  seperti  alat  pelajaran,  alat peraga, alat praktek dan media pendidikan.
2)            Ditinjau  dari  jenisnya,  fasilitas  pendidikan  dapat  dibedakan menjadi fasilitas fisik dan fasilitas nonfisik.   Fasilitas  fisik  atau  fasilitas  material  yaitu  segala  sesuatu  yang berwujud  benda  mati  atau  dibendakan  yang  mempunyai  peran untuk  memudahkan  atau  melancarkan  sesuatu  usaha,  seperti kendaraan,  mesin  tulis,  komputer,  perabot,  alat  peraga,  model, media, dan sebagainya.
Fasilitas  nonfisik  yakni  sesuatu  yang  bukan  benda  mati,  atau kurang  dapat  disebut  benda  atau  dibendakan,  yang  mempunyai peranan  untuk  memudahkan  atau  melancarkan  sesuatu  usaha seperti manusia, jasa, uang.
3)            Ditinjau  dari  sifat  barangnya,  benda-benda  pendidikan  dapat dibedakan  menjadi  barang  bergerak  dan  barang  tidak  bergerak, yang kesemuanya dapat mendukung pelaksanaan tugas. 
a.  Barang  bergerak  atau  barang  berpindah/dipindahkan dikelompokkan  menjadi  barang  habis-pakai  dan  barang  tak habis pakai.
v   Barang  habis-pakai  ialah  barang  yang  susut  volumenya pada waktu dipergunakan, dan dalam jangka waktu tertentu barang  tersebut  dapat  susut  terus  sampai  habis  atau  tidak berfungsi  lagi,  seperti  kapur  tukis,  tinta,  kertas,  spidol, penghapus,  sapu  dan  sebagainya.  (Keputusan  Menteri Keuangan Nomor 225/MK/V/1971 tanggal 13 April 1971).
v   Barang  tak-habis-pakai  ialah  barang-barang  yang  dapat dipakai  berulang  kali  serta  tidak  susut  volumenya  semasa digunakan  dalam  jangka  waktu  yang  relatif  lama,  tetapi tetap memerlukan  perawatan  agar  selalu  siap-pakai  untuk pelaksanaan  tugas,  seperti  mesin  tulis,  komputer,  mesin stensil,  kendaraan,  perabot,  media  pendidikan  dan sebagainya.
b.  Barang  tidak  bergerak  ialah  barang  yang  tidak  berpindah-pindah  letaknya  atau  tidak  bisa  dipidahkan,  seperti  tanah, bangunan/gedung, sumur, menara air, dan sebagainya.

Sedangkan  jenis-jenis  prasarana  pendidikan  di  sekolah  bisa diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu: 
1.      Prasarana  pendidikan  yang  secara  langsung  digunakan untuk  proses  belajar  mengajar,  seperti  ruang  teori,  ruang perpustakaan,  ruang  praktek  keterampilan,  dan  ruang laboratorium.
2.      Prasarana  sekolah  yang  keberadaannya  tidak  digunakan untuk  proses  belajar  mengajar,  tetapi  secara  langsung  sangat menunjang  terjadinya proses belajar mengajar. Beberapa contoh tentang  prasarana  sekolah  jenis  terakhir  tersebut  di  antaranya adalah  ruang  kantor,  kantin  sekolah,  tanah  dan  jalan  menuju sekolah,  kamar  kecil,  ruang  usaha  kesehatan  sekolah,  ruang guru, ruang kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.[5]
Sebuah SD/MI sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:
1. ruang kelas,

2. ruang perpustakaan,

3. laboratorium IPA,

4. ruang pimpinan
,
5. ruang guru,

6. tempat beribadah,

7. ruang UKS,8. jamban

8. gudang,

9. ruang sirkulasi

10. tempat bermain/berolahraga

Sebuah SMP/MTs sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:

1. ruang kelas,

2. ruang perpustakaan,

3. ruang laboratorium IPA,

4. ruang pimpinan,

5. ruang guru,

6. ruang tata usaha,

7. tempat beribadah,

8. ruang konseling
         9. ruang UKS
         10. ruang organisasi kesiswaan,

11. jamban,

12. gudang,

13. ruang sirkulasi

14. tempat bermain/berolahraga



Sebuah SMA/MA sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:

1. ruang kelas,

2. ruang perpustakaan,

3. ruang laboratorium biologi,

4. ruang laboratorium fisika,

5. ruang laboratorium kimia,

6. ruang laboratorium komputer,

7. ruang laboratorium bahasa,

8. ruang pimpinan,

9. ruang guru,

10. ruang tata usaha,

11. tempat beribadah,

12. ruang konseling,

13. ruang UKS,

14. ruang organisasi kesiswaan,

15. jamban,

16. gudang,

17. ruang sirkulasi,

18. tempat bermain/berolahraga[6]


C.     Pengaruh Sarana dan Prasarana Pembelajaran terhadap Pendidikan Islam

Sarana merupakan unsur terpenting di sekolah di mana mutu pendidikan yang tinggi tidak mungkin dapat diwujudkan dengan sarana dan prasarana seadanya. Menurut analisis ekonomi, bahkan investasi di bidang pendidikan akan menunjang pertumbuhan ekonomi. Pendidikan akan membantu memecahkan kesenjangan melalui pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan sekaligus akan meningkatkan taraf hidup setiap individu. Pendidikan sebagai pengembangan human capital harus mempunyai perspektif yang tepat dalam menentukan kebijakan dan pengalokasian anggaran pendidikan. Pendekatan human capital bertujuan agar investasi dalam pengembangan sumber daya manusia menghasilkan cadangan sumber daya manusia yang berkualitas untuk menunjang pertumbuhan ekonomi.
Dalam suatu proses belajar mengajar, sarana dan prasarana belajar merupakan salah satu penunjang suatu proses belajar mengajar. Seorang siswa dalam melakukan aktivitas belajar memerlukan adanya dorongan tertentu agar kegiatan belajarnya dapat menghasilkan prestasi belajar yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang maksimal, tentunya perlu diperhatikan berbagai faktor yang membangkitkan para siswa untuk belajar dengan efektif. Hal tersebut dapat ditingkatkan apabila ada sarana penunjang, yaitu faktor sarana dan prasarana belajar dan dapat memanfaatkannya dengan tepat dan seoptimal mungkin.
  Seperti  halnya  dalam  dunia  pendidikan,  khususnya  dalam  proses belajar  mengajar  untuk  menacapai  tujuan  dan  hasil  belajar  yang optimal, siswa banyak  terpengaruh oleh motif-motif yang berasal dari luar  dirinya  maupun  yang  berasal  dari  dalam  dirinya,  atau mungkin dapat  terpengaruh  secara  bersamaan  sesuai  dengan  situasi  yang berkembang.
  Dengan  demikian, motivasi  sangatlah  penting  baik motivasi  yang berasal  dari  dalam  diri  (intrinsik) maupun motivasi yang berasal  dari luar  diri  (ekstrinsik),  karena  kedua-duanya  dapat menjadi  pendorong untuk  belajar  dan  agar  proses  belajar mengajar  dan  berjalan  dengan lancar,  aktifitas  dalam  belajarnya  memberikan  kepuasan/ganjaran diakhir  kegiatan  belajarnya  serta  sesuai  dengan  tujuan  yang diharapkan.
Optimalnya sarana dan prasarana disekolah, akan menjadi motivasi ekstrinsik dari siswa. Motivasi tersebut akan berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa. Siswa yang termotivasi akan lebih bersemangat dalam mengikuti proses belajar mengajar. Dengan demikian prestasi belajar siswa akan meningkat seiring termotivasinya siswa tersebut. Oleh karena itu, kelengkapan sarana dan prasaran akan berpengaruh besar terhadap motivasi siswa dan prestasi belajar siswa.[7]




BAB III
KESIMPULAN

Dari pemaparan di atas dapat penulis simpulkan

Ø  Fasilitas pembelajaran dalam pendidikan Islam adalah segala sesuatu yang bersifat fisik maupun material, yang dapat diartikan sebagai sarana dan prasarana yang dapat memudahkan terselenggaranya dalam pembelajaran pendidikan Islam.
Ø  Sarana yang diperlukan dalam pembelajaran dibedakan menurut Fungsi, jenis,dan sifat barang.  Adapun prasarana yang diperlukan dibagi menjadi 2, yaitu : Prasarana  pendidikan  yang  secara  langsung  digunakan untuk  proses  belajar  mengajar dan  Prasarana  sekolah  yang  keberadaannya  tidak  digunakan untuk  proses  belajar  mengajar,  tetapi  secara  langsung  sangat menunjang  terjadinya proses belajar mengajar.
Ø  Pengaruh sarana dan prasarana pembelajaran terhadap pendidikan sangat besar karena akan memotivasi siswa dalam belajar, sehingga prestasi belajarnya akan meningkat

















DAFTAR PUSTAKA

Basuki dan M.Miftahul Ulum, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Ponorogo : STAIN  Po Press,2007)








[1] http://sobatbaru.blogspot.com/2008/10/pengertian-fasilitas-belajar.html
[2] http://sobatbaru.blogspot.com/2008/10/pengertian-fasilitas-belajar.html
[3] Basuki dan M.Miftahul Ulum, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Ponorogo : STAIN Po Press,2007),136-137
[4] Basuki dan M.Miftahul Ulum, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Ponorogo : STAIN Po Press,2007),130
[5] http://www.mungkinblog.com/2012/08/contoh-proposal-penelitian-profesi.htm
[6] http://putracijaty.blogspot.com/2012/02/makalah-standar-sarana-dan-prasarana.html


No comments:

Post a Comment