Sisi Pandang Lain

Memahami Sesuatu dari Perspektif yang Berbeda

Sunday, August 16, 2020

Akhirnya anakku punya adik baru dari istri baru suamiku (Cinta Ami Bag. 2)


Ami dan Hendro menikah atas dasar suka sama suka, bersatu karena “cinta” kalau anak muda menyebut. Cinta tai kucing bagi para orang tua yang berfikir realistis.  Entah itu realistis atas dasar kebenaran ataukah realistis berdasar ego orang tua itu sendiri. Hampir semua orang tua pastilah berfikir dan berkeinginan yang terbaik untuk anak-anaknya, terutama dalam hal memilih pasangan hidup, walaupun belum tentu apa yang baik bagi orang tua itu baik juga untuk si anak.

Ami berada di situasi kedua orang tuanya tidak terlalu “srek” memiliki mantu Hendro, tapi apa boleh buat Ami sudah cinta mati kepada Hendro dan tidak mau dipisahkan, pernikahan akhirnya pun tetap dilaksanakan.

Pernikahan Ami dan Hendro berjalan satu tahun, tidak ada konflik yang berarti melainkan hanya riak-riak kecil yang sesaat kembali tenang, hubungan mereka pun tambah harmonis ketika Tuhan menganugerahi seorang putri. Hendro berjuang mencukupkan nafkah keluarga kecilnya dengan menjadi sales sepeda motor, profesi yang digeluti sejak belum menikah.

Tahun kedua pernikahan, Hendro terpaksa menganggur karena dipecat dari dealer tempatnya bekerja. Alasan yang klasik dan procedural: tidak memenuhi target penjualan selama tiga bulan terakhir. Kesana kemari mencari lowongan pekerjaan tidak juga mendapatkan hasil, dua bulan tidak ada pemasukan sama sekali, Hendro kemudian menjajal peruntungan dengan buka jasa potong rambut. Dengan tarif jasa yang hanya Rp 5000 per kepala tentu pendapatan sangat minim karena hanya ada satu dua paling banyak lima orang yang berkunjung ke kios potong rambutnya.

Mendapati sang menantu yang sedang down secara ekonomi, rasa kurang “srek” ibu Ami kepada Hendro yang memang sudah ada sejak dulu kembali meledak-ledak. Hampir setiap hari sindiran dan nyinyiran keluar dari mulut ibu mertua. Tidak tahan menahan sesak di dalam dada, Hendro pulang ke rumah orang tuanya yang hanya berjarak beberapa kilometer saja, 5 menit perjalanan dengan sepeda motor.

Ami dan Hendro tentu masih saling sayang, apalagi anak mereka yang sedang lucu-lucunya butuh dekap hangat ayah dan ibu. Tapi ketidak cocokan antara mertua dan menantu tersebut terpaksa memisahkan keluarga kecil yang sedang bahagia-bahagianya tersebut. Hendro tinggal di rumah orang tuanya, sesekali mencuri waktu menemui anak istrinya ketika mertua sedang tidak di rumah. Tidak jarang Hendro menyelinap masuk ke kamar istrinya ketika malam hari, bahkan sampai mengajak istrinya chek-in di hotel melati demi bisa saling menuntaskan hasrat mereka sebagai pasangan muda.

 BERSAMBUNG..

No comments:

Post a Comment