Hari ini Legimin nemenin lek Karjon nganter pasir
ke ke kota xxxxx, karena buru-buru lupa tidak memasang terpal untuk menutupi
bak truknya. Dan akhirnya terjadilah apa yang dikhawatirkan…
“Selamat siang pak, bisa tunjukkan
surat-suratnya?!”
“Ini pak, surat-suratnya komplit, langsung lanjut
jalan ya pak” lek Karjon mulai menampakkan wajah panik
“ mohon maaf bapak kami tilang, ini sesuai dengan
Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkatan Jalan, setiap kendaraan
yang membawa material wajib ditutup terpal”
Bapak mau STNK atau SIM nya yang tahan?” jelas pak
polisi dingin.
Legimin hanya diam mematung menyaksikan leknya eyel-eyelan
dengan dua orang polisi dengan ending lek Karjon pasrah ditilang dan
melanjutkan perjalanan setelah memasang terpal yang sebetulnya sudah siap
dibawa.
“piye to Min kok malah diam aja, nggak bantu
lekmu ini ndebat polisi tadi? Nggak jadi dapat untung kita ini malah buntung!
“bantu gimana tow lek.. lek, lha wong kita memang
salah, lagian mana mungkin kita bisa menang melawan polisi”
“ Dasar wereng coklat! Polisi itu memang begitu,
tega sama rakyat kecil, nggak punya hati!”
“ hahaha, sudah lek sudah.. “
“ ee cah edaan, malah tertawa di atas penderitaan
leknya, nggak tak kasih upah kernet nanti kau “
“ Hehe, nggak usah gak apa-apa lek, oh ya nanti
tak mintain bantuan kawanku yang polisi dinas di Satlantas buat ngambilin STNK,
biar sampeyan nggak usah ikut sidang lek “
*****
3 hari kemudian…
“ ini lek STNK nya, untung saya punya kawan
polisi..”
“ Wah.. cocok min, kawanmu itu emang baik betul,
pengertian sekali “
“ Hadeeh.., lek-lek, sampeyan ini memang cerminan
masyarakat endonesia, polisi yang bener-bener menjalankan tugasnya dicaci maki,
giliran kalau ada yang mau diajak main belakang macam temanku tadi malah
dipuji “
No comments:
Post a Comment