BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap manusia pada dasarnya memerlukan bimbingan
sejak kecil untuk mempersiapkan masa dewasanya kelak supaya dapat diterima oleh
lingkungan tempat tinggalnya. Masyarakat dengan bimbingan yang benar akan
berjalan baik dan terarah. Begitu juga kepada para pelajar. Seperti telah kita
ketahui bahwa bimbingan merupakan proses tuntutan, arahan secara terencana dan
terus menerus terhadap peserta didik untuk menuju kedewasaan atau kematangan mampu
memecahkan masalah-masalah atau problem yang dihadapi guna mencapai
kesejahteraan hidupnya. Oleh sebab itu, maka penulis akan mambahas mengenai
metode dan teknik-teknik bimbingan penyuluhan agar bisa menambah pengetahuan mendalam
mengenai bimbingan dan penyuluhan pada anak didik sehingga akan menjadi pencerahan
tersendiri.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka penulis akan memaparkan permasalahan sebagai
berikut :
1.
Apa pengertian metode dan teknik
bimbingan penyuluhan ?
2.
Apa saja macam-macam metode dan
teknik bimbingan penyuluhan ?
3.
Bagaimana aplikasi dari metode dan
teknik bimbingan penyuluhan?
C.
Urgensi
Adapun
urgensi dari penulisan
masalah ini adalah
sebagai berikut :
1.
Mengetahui pengertian metode dan
teknik bimbingan penyuluhan .
2.
Mengetahui macam-macam metode dan
teknik bimbingan penyuluhan .
3.
Mengetahui aplikasi metode dan
teknik bimbingan penyuluhan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode dan
Teknik Bimbingan Penyuluhan
Dalam pengertian harfiah, metode adalah jalan yang
harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Metode berasal dari bahasa Yunani
“meta” yang berarti malalui dan “hodos” yang berarti jalan. Metode lazim
diartikan sebagai jarak untuk mendekati masalah sehingga diperoleh hasil yang
memuaskan. [1]
Teknik merupakan cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.[2]
Secara etimologi kata bimbingan merupakan terjemahan
dari kata “guidance” berasal dari kata kerja “to guide” yang mempunyai arti
membimbing, menuntun, atau membantu.[3] Sedangkan penyuluhan menurut Rachman
Natawidjaja merupakan suatu aktifitas di mana seorang (penyuluh) berusaha membantu
yang lain untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungannya
dengan masalah yang dihadapinya.[4]
Jadi metode bimbingan penyuluhan merupakan suatu cara
yang digunakan untuk membantu seseorang yang sedang mengalami masalah dan membantu
memecahkan masalah tersebut. Sedangkan teknik bimbingan penyuluhan merupakan cara
yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan metode bimbingan penyuluhan
secara sepesifik.
B. Macam-macam Metode dan
Teknik Bimbingan Penyuluhan
1.
Metode langsung
Metode langsung (metode komunikasi langsung) adalah
metode dimana pembimbing melakukan komunikasi langsung (bertatap muka) dengan
orang yang dibimbingnya. Metode ini dapat dirinci lagi menjadi :[5]
- Metode bimbingan penyuluhan individual
Pembimbing dalam hal ini melakukan komunikasi langsung
secara individual dengan pihak yang dibimbingnya. Hal ini dapat dilakukan dengan
mempergunakan teknik :
-
Percakapan pribadi, yakni
pembimbing melakukan dialog langsung tatap muka dengan pihak yang dibimbing;
-
Kunjungan ke rumah (home visit), yakni pembimbing
mengadakan dialog kliennya tetapi dilaksanakan di rumah klien sekaligus untuk
mengamati keadaan rumah klien dan lingkungannya;
-
Kunjungan dan observasi kerja, yakni pembimbing / konseling jabatan melakukan
percakapan individual sekaligus mengamati kerja klien dan lingkungannya.
- Metode kelompok
Pembimbing melakukan komunikasi langsung dengan klien dalam
kelompok. Hal ini dapat dilakukan dengan teknik-teknik :
1.
Diskusi kelompok, yakni pembimbing
melaksanakan bimbingan dengan cara mengadakan diskusi dengan / bersama kelompok
klien yang mempunyai masalah yang sama.
2.
Karya wisata, yakni bimbingan
kelompok yang dilakukan secara langsung dengan mempergunakan ajang karya wisata
sebagai forumnya.
3.
Sosiodrama, yakni bimbingan /
konseling yang dilakukan dengan cara bermain peran untuk memecahkan / mencegah timbulnya
masalah (psikologis).
4.
Psikodrama, yakni bimbingan /
konseling yang dilakukan dengan cara bermain peran untuk memecahkan atau mencegah
timbulnya masalah (psikologis).[6]
5.
Group teaching, yakni pemberian
bimbingan / konseling dengan memberikan materi bimbingan / konseling tertentu
(ceramah) kepada kelompok yang telah disiapkan.
2.
Metode tidak langsung
Metode tidak langsung (metode komunikasi tidak
langsung) adalah metode bimbingan penyuluhan yang dilakukan melalui media
komunikasi massa .
Hal ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok, bahkan missal.[7]
- Metode individual
1.
Melalui surat menyurat
2.
Melalui telepon dan sebagainya
- Metode kelompok
1.
Melalui papan bimbingan
2.
Melalui surat kabar / majalah
3.
Melalui brosur
4.
Melalui radio (media audio)
5.
Melalui televisi
Metode dan teknik mana yang dipergunakan dalam melaksanakan bimbingan
penyuluhan, tergantung pada :
1.
Masalah / problem yang sedang dihadapi
/ digarap.
2.
Tujuan penggarapan masalah.
3.
Keadaan yang dibimbing / klien
4.
Kemampuan pembimbing / konselor
mempergunakan metode / teknik.
5.
Sarana dan prasarana yang tersedia
.
6.
Kondisi dan situasi lingkungan
sekitar.
7.
Organisasi dan administrasi layanan
bimbingan dan konseling
8.
Biaya yang tersedia.
3.
Metode pembiasaan
Masalah yang sudah menjadi ketetapan dalam syariat Islam bahwa anak
diciptakan dalam keadaan tinta tauhid yang murni,agama yang kurus dan iman
kepada Allah. Dari sini peran pembiasaan pengajaran dan pendidikan dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak dalam menemukan tauhid yang murni.
4.
Metode bil hikmah
Metode ini akan masuk dalam ranah keyakinan, sesuai dengan firman Allah
dalam QS. Al-Baqarah : 269
’ÎA÷sãƒ
spyJò6Åsø9$#
`tB
âä!$t±o„
4 `tBur
|N÷sãƒ
spyJò6Åsø9$#
ô‰s)sù
u’ÎAré&
#ZŽöyz
#ZŽÏWŸ2
3 $tBur
ãž2¤‹tƒ
HwÎ)
(#qä9'ré&
É=»t6ø9F{$#
ÇËÏÒÈ
Artinya : Allah menganugerahkan Al hikmah (kefahaman yang dalam tentang
Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang
dianugerahi hikmah, ia benar-benar Telah dianugerahi karunia yang banyak. dan
Hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
(QS. Al-Baqarah : 269)
5.
Metode mauidhoh hasanah
Metode yang lain yang penting adalah pendidikan mental
spiritual. Dengan mauidhoh hasanah dapat membuka mata anak untuk memahami
hakikat sesuatu, sehingga memudahkan untuk memahami ajaran-ajaran prinsip
islam.
6.
Metode mujadalah
Berfungsi mengarahkan atau menguatkan, metode ini
adalah suatu upaya untuk mengalahkan pendapat lawan dengan cara mengutarakan
argumentasi yang kuat.
7. Metode
keteladanan
Keteladanan
merupakan metode yang meyakinkan berhasil dalam setiap gerakan anak dalam
mental spiritual. Hal ini karena guru merupakan contoh terbaik bagi anak
didiknya. Disadari atau tidak disadari, tindakan tingkah laku seorang guru
telah terletak dalam kejiwaan anak didiknya, baik ucapan, perbuatan, dan moral
spiritual.
8. Metode
perhatian
Mencurahkan
perhatian terhadap kebiasaan perkembangan anak didik akan dapat membantu
menumbuhkan akidah moral, dan merupakan persiapan moral spiritual, dan tidak
diragukan lagi bahwa dengan perhatian pendidikan ini dianggap masa yang kuat
untuk membantu manusia secara utuh dalam meunaikan hak-hak kehidupan dan
mendorong untuk bertanggung jawab dalam kewajiban yang sempurna. Melalui upaya
tersebut diharapkan dapat menjadikannya sebagai muslim hakiki dan juga pondasi
keimanan yang kuat.
9. Metode
hadiah dan hukuman
Dengan
hukuman anak akan jera, berhenti dari perbuatan tercela dan peka terhadap hawa
nafsu. Dengan ini akan terhindar dari kenistaan dan kemungkaran. Tetapi perlu
diingat bahwa memberi hukuman kepada anak bukan berarti menyakiti, menganiaya
dan balas dendam, tetapi merupakan peringatan yang halus.
Teknik umum konseling I dan
teknik umum konseling II
1.
Teknik umum konseling I
Teknik umum merupakan teknik konseling yang lazim
digunakan dalam tahapan-tahapan konseling dan merupakan teknik dasar konseling yang
harus dikuasai oleh konselor. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan disampaikan
beberapa jenis teknik umum.[8]
1)
Perilaku Attending
Perilaku attending disebut juga perilaku menghampiri
klien. Hal ini mencakup komponen kontak mata, bahasa tubuh, dan bahasa lisan.
Perilaku attending yang baik dapat
menimbulkan beberapa hal positif, seperti meningkatkan harga diri klien,
menciptakan suasana aman, dan mempermudah ekspresi perasaan klien dengan bebas.
2)
Empati
Empati ialah kemampuan konselor untuk merasakan apa
yang dirasakan klien; merasa dan berpikir bersama klien dan bukan untuk atau
tentang klien. Empati dilakukan sejalan dengan perilaku attending. Tanpa perilaku attending,
mustahil terbentuk empati. Terdapat dua macam empati, yaitu :
a. Empati primer, yaitu
bentuk empati yang hanya berusaha memahamii perasaan, pikiran, dan keinginan
klien dengan tujuan agar klien dapat terlibat
dan terbuka.
b. Empati tingkat tinggi, yaitu
empati apabila kepahaman konselor terhadap perasaan, pikiran, keinginan, serta
pengalaman klien lebih mendalam dan menyentuh klien, karena konselor ikut
dengan perasaan tersebut. Keterlibatan konselor tersebut membuat konselor
tersentuh dan terbuka untuk mengemukakan isi hati yang terdalam, berupa perasaan,
pikiran, pengalaman, dan termasuk penderitaannya.
3)
Refleksi
Refleksi adalah teknik untuk memantulkan kembali kepada
klien tentang perasaan, pikiran, dan pengalaman sebagai hasil pengamatan
terhadap perilaku verbal dan non verbal. Terdapat tiga jenis refleksi, yaitu :
a. Refleksi perasaan, yaitu
keterampilan atau teknik untuk dapat memantulkan perasaan klien sebagai hasil
pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbal klien.
b. Refleksi pikiran, yaitu
teknik untuk memantulkan ide, pikiran, dan pendapat klien sebagai hasil
pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbal klien.
c. Refleksi pengalaman, yaitu
teknik untuk memantulkan pengalaman-pengalaman klien sebagai hasil pengamatan
terhadap perilaku verbal dan non verbal klien.
4)
Eksplorasi
Eksplorasi adalah teknik untuk menggali perasaan,
pikiran, dan pengalaman klien. Hal ini penting dilakukan karena banyak klien
menyimpan rahasia batin, menutup diri, atau tidak mampu mengemukakan pendapatnya.
Teknik ini memungkinkan klien untuk bebas berbicara tanpa rasa takut, tertekan,
dan terancam. Seperti halnya pada teknik refleksi, dalam teknik eksplorasi ini pun
terdapat tiga macam teknik, yaitu :
a. Eksplorasi perasaan,
yaitu teknik untuk dapat menggali perasaan klien yang tersimpan
b. Eksplorasi pikiran, yaitu
teknik untuk menggali ide, pikiran, dan pendapat klien.
c. Eksplorasi pengalaman, yaitu
keterampilan atau teknik untuk menggali pengalaman-pengalaman klien.
5)
Menangkap pesan (Paraphrasing)
Menangkap pesan (paraphrasing)
adalah tekhnik untuk menyatakan kembali esensi atau inti ungkapan klien, dengan
teliti mendengarkan pesan utama klien, mengungkapkan kalimat yang mudah dan
sederhana. Biasanya ini ditandai dengan kalimat awal: “adakah” atau
“tampaknya”,dan mengamati respons klien terhadap konselor.
Tujuan paraphrasing
adalah :
a)
Untuk mengatakan kembali kepada
klien bahwa konselor bersama dia dan besrusaha untuk memahami apa yang
dikatakan klien;
b)
Mengendapkan apa yang dikemukakan
klien dalam bentuk ringkasan;
c)
Memberi arah wawancara konseling;
dan (4) pengecekan kembali persepsi konselor.
6)
Pertanyaan terbuka (Openend Quistion)
Pertanyaan terbuka yaitu teknik untuk memencing iswa
agar mau berbicara mengungangkapkan perasaan,pengalaman, dan
pemikirannya.Pertanyaan yang tidak diajukan sebaiknya tidak menggunakan kata
Tanya mengapa atau apa sebabnya.Pertanyaan semacam ini akan menyulitkan klien
jika dia tidak tahu alasan atau sebab-sebabnya.Oleh karenanya,lebih baik
gunakan kata Tanya apakah,bagaimana,adakah,atau dapatkah.
7)
Pertanyaan tertutup (Closed Quistion)
Dalam konseling tidak selamanya harus menggunakan
pertanyaan terbuka.Dalam hal-hal tertentu,dapat pula digunakan pertanyaan
tertutup yang harus dijawab dengan kata “ya” atau “tidak”,atau dengan kata-kata
singkat.Tujuan pertanyaan tertutup adalah untuk: (1) mengumpulkan informasi;
(2) menjernihkan atau memperjelas sesuatu ; dan (3) menghentikan pembicaraan
klien yang melantur atau menyimpang jauh.
8)
Dorongan minimal (Minimal Encouragement)
Dorongan minimal adalah teknik untuk memberikan suatu
dorongan langsung yang singkat terhadap apa yang telah dikemukakan klien.
Misalnya, dengan menggunakan ungkapan oh…,ya…lalu…,,terus…,atau
dan….
Tujuan dorongan minimal agar klien terus berbicara dan
dapat mengarah agar pembicaraan mencapai tujuan.Dorongan ini diberikan pada
saat klien akan mengurangi atau menghentikan pembicaraanya,dan pada saat klien
kurang memusatkan pikiranya pada pembicaraan,atau pada saat konselor ragu atas
pembicaraan klien.
9)
Interpretasi
Teknik ini yaitu untuk mengulas pemikiran,perasaan,dan
pengalaman klien dengan merujuk pada teori-teori,bukan pandangan subjektif
konselor.Hal in bertujuan untuk memberikan rujukan pandangan agar klien
mengerti dan berubah melalui pemahaman dari hasil rujukan baru tersebut.
10) Mengarahkan (Directing)
Teknik mengarahkan ini yaitu teknik untuk mengajak dan
mengarahkan klien melakukan sesuatu.Misalnya,menyuruh klien untuk bermain peran
dengan konselor atau mengkhayalkan sesuatu.
11) Menyimpulkan sementara (Summarizing)
Teknik ini yaitu teknik untuk menyimpulkan sementara
pembicaraan,sehingga arah pembicaraan semakin jelas.Tujuan menyimpulkan
sementara adalah untuk
1)
Memberikan kesempatan kepada klien
untuk mengambil kilas balik dari hal-hal yang
telah dibicarakan
2)
Menyimpulkan
kemajuan hasil pembicaraan secara bertahap
3)
Meningkatkan kualitas diskusi
4)
Mempertajam
focus pada wawancara konseling.
2.
Teknik umum konseling II
1)
Memimpin (Leading)
Leading
yaitu teknik untuk mengarahkan pembicaraan dalam wawancara konseling sehingga
tujuan konseling tercapai.[9]
2)
Fokus
Fokus yaitu teknik untuk membantu klien memusatkan
perhatian pada pokok pembicaraan.Pada umumnya,dalam wawancara konseling,klien
akan mengungkapkan sejumlah permasalahan yang sedang dihadapinya.Oleh karena
itu konselor seyogianya dapat membantu klien agar dia dapat menentukan apa yang
focus dari masalh tersebut.
3)
Konfrontasi
Konfrontasi yaitu teknik yang menantang klien untuk
melihat adanya inkonsistensi antar perkataan dengan perbuatan atau bahasa
badan,ide awal dengan ide berikutnya,senyum dengan kepedihan,dan
sebagainya.Tujuannya adalah (1) mendorong klien mengadakan penelitian diri
secara jujur; (2) meningkatkan potensi klien; (3) membawa klien pada kesadaran
adanya discrepancy;konflik,atau kontradiksi dalam dirinya.
Penggunaan teknik ini hendaknya dilakukan secara hati-hati,yaitu dengan
(1) memberi komentar khusus terhadap klien yang tidak konsisten dengan cara dan
waktu yang tepat; (2) tidak menilai apalagi menyalahkan; serta (3) dilakukan
dengan perilaku attending dan empati.
4)
Menjernihkan (Clarifying)
Clarifying yaitu
teknik untuk menjernihkan ucapan-ucapan klien yang samar-samar,kurang jelas,dan
agak meragukan.Tujuannya adalah (1) mengundang klien untuk menyatakan pesanya
dengan jelas,dengan ungkapan kata-kata yang tegas,dan dengan alasan-alasan yang
logis; 2) agar klien menjelaskan, mengulang, dan mengilustrasikan perasaannya.
5)
Memudahkan (Facilitating)
Facilitating yaitu
teknik untuk membuka komunikasi agar klien dengan mudah berbicara dengan
konselor dan menyatakan perasaan,pikiran,serta pengalamanya secara bebas.
6)
Diam
Teknik diam dilakukan dxengan cara attending,paling lama 5-10 detik.Komunikasi
yang terjadi dalam bentuk perilaku non verbal.Tujuannya adalah (1) menanti
klien sedang berfikir ; (2) sebagai protes jika klien ngomong berbelit-belit ;
serta (3) menunjang perilaku attending
dan empati,sehingga klien bebas bicara.
7)
Mengambil inisiatif
Teknik ini dilakukan manakala klien kurang bersemangat
untuk berbicara,sering diam,dan kurang partisipatif.Konselor mengajak klien
untuk untuk berinisiatif dalam menuntaskan diskusi.Teknik ini brtujuan untuk :
(1) mengambil inisiatif jika klien kurang semangat ; (2) untuk mengambil
keputusa jika klien lambat berfikir; atau (3) untuk meluruskan jika klien
kehilangan arah pembicaraan.
8)
Memberi nasehat
Pemberian nasihat sebaiknya dilakukan jika klien memintanya.Walaupun
demikian, konselor harus tetap mempertimbangkannya apakah pantas memberi
nasihat atau tidak.Sebab,dalam memberi nasihat,tetap dijaga agar tujuan
konseling,yakni kemandirian klien,harus tetap tercapai.
9)
Pemberian informasi
Sama halnya dengan nasihat,sebaiknya dengan jujur
katakan bahwa dia mengetahui hal itu. Kalaupun konselor mengetahuinya, sebaiknya
tetap di upayakan agar klien mengusahakannya.
10) Merencanakan
Teknik ini digunakan menjelang akhir sesi konseling
agar klien dapat membuat rencana tindakan (action),perbuatan
yang produktif untuk kemajuan klien.
11) Menyimpulkan
Teknik ini digunakan untuk menyimpulkan hasil
pembicaraan yang menyangkut (1) bagaimana keadaan perasaan klien pada saaat
ini,terutama mengenai kecemasan; (2) memantapkan klien; (3) pemahaman baru
klien; dan (4) pokok-pokok yang akan dibicarakan selanjutnya pada sesi
berikutnya,jika dipandang masih perlu dilakukan konseling lanjutan.[10]
Teknik khusus bimbingan konseling
1)
Tehnik selektif
Disadari bahwa setiap pendekatan atau teori mengandung kekuatan dan
kelemahan, namun semuanya telah menyambung secara positif kepada dunia
bimbingan dan konseling, baik secara teoritis maupun praktis. Disadari pula
bahwa dalam kenyataan praktek konseling bahwa tidak semua masalah dapat
dituntaskan secara baik hanya dengan satu pendekatan atau teori saja. Ada masalah yang lebih
cocok dengan tehnik non-direktif atau dengan teori khusus tertentu.
Tehnik mana yang cocok digunakan sangat ditentukan oleh beberapa faktor,
antara lain :
a)
Sifat masalah yang dihadapi
(misalnya tingkat kesulitan dan kekompleksannya)
b)
Kemampuan klien dalam memainkan
peranan dalam proses konseling
c)
Kemampuan konselor sendiri, baik
pengetahuan maupun ketrampilan dalam menggunakan masing-masing tehnik.
2)
Tehnik behavioralism
Manusia merupakan
makhluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol/ dipengaruhi faktor-faktor dari
luar. Manusia memulai kehidupannya dengan memberikan reaksi terhadap
lingkungannya dan interaksi ini menghasilkan pola-pola perilaku yang kemudian
membentuk kepribadian.
Karakteristik konseling behaviora :
-
Berfokus pada tinglah laku yang
tampak
-
Cermat dan operasional dalam
merumuskan tujuan konseling
-
Mengembangkan prosedur perlakuan
spesifik
-
Penilaian obyektif terhadap tujuan
konseling
Macam-maacam tehnik behavioralistik :
-
Reinforcement
Yaitu : tehnik untuk mendorong klien kea rah tingkah laku yang lebih
rasional dan logis dengan jalan memberikan pujian verbal (reward) ataupun
hukuman (punishment).
-
Social modeling
Yaitu : tehnik untuk membentuk tingkah laku baru pada klien.
C. Aplikasi Metode dan Teknik Bimbingan
Penyuluhan
Dalam aplikasi metode dan teknik
bimbingan penyuluhan ini, penulis mengambil contoh sebuah kasus seorang siswa
yang kami kutip dari Yazid Fahmi (2011 )
Deskripsi kasus
Beberapa teman Toni melaporkan kepada Guru BK, bahwa Toni sering tidak
masuk jam pelajaran. Sebagai Guru BK harus cepat bertindak karena Toni adalah
anak yang jarang berbuat salah di sekolahnya, tetapi kenapa akhir-akhir ini Dia
berubah menjadi anak yang suka bolos pada jam pelajaran.
Dari kasus di atas, maka sebagai seorang konselor dalam memberikan bimbingan
penyuluhan kepada Toni, yaitu sebagai berikut :
Þ
Metode langsung :
Seorang konselor melakukan komunikasi langsung dengan Toni
Þ
Metode individual :
Seorang konselor dalam melakukan komunikasi langsung dengan Toni
dilakukan secara individual karena disesuaikan dengan kasus tersebut.
Þ
Tehnik kunjungan ke rumah
(home visit) :
Seorang konselor mengadakan dialog dengan Toni dan dilaksanakan di rumah
Toni sekaligus untuk mengamati keadaan rumah Toni dan lingkungannya.
BAB II
KESIMPULAN
Dari pemaparan makalah diatas,maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
- Metode Bimbingan Penyuluhan merupakan suatu cara
yang digunakan un tuk membantu seseorang yang sedang mengalami masalah dan
membantu memecahkan permasalahannya tersebut.Sedangkan teknik metode
penyuluhan merupakan cara yang dilakukan seorang dini mengimplentasikan
metode bimbingan penyuluhan secara spesifik.
2.
a. Macam- macam metode bimbingan
penyuluhan meliputi :metode langsung,
metode tidak langsung, metode pembiasaan, metode bilhikmah, metode mauidhoh
hasanah, metode mujadalah, metode keteladanan, metode perhatian, dan metode
hadiah dan hukuman.
b.Teknik-teknik bimbingan penyuluhan meliputi :Percakapan
pribadi, kunjungan ke rumah, kunjungan dan observasi kerja, diskusi kelompok, karya
wisata, sosiodrama, psikodrama, dan group teaching. Selain itu, ada juga teknik
umum konseling I dan teknik umum konseling II.
DAFTAR PUSTAKA
Asmani, Jamal Makmur, Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di
Sekolah, Jogjakarta : Diva Press, 2005.
Hallen, Bimbingan dan Konseling, Jakarta
: Quantum teaching. 2005.
Hendrarno, Eddy, dkk, Bimbingan dan Konseling, Semarang : UNNES,2003
Http : // akhmad sudrajat. wordpress. Com / 2008 / 01 / 15 / Teknik Umum Konseling / 11 / 03 / 2012 / 16.00 WIB.
Id.Shvoong.com.Buku referensi
Penelitian tindakan kelas untuk guru Pembimbing BK.Kudus : UMK :
2011
www. perkuliahan. com / metode dan teknik bimbingan dan konseling / 11 / 03 / 2012 / 16.00 WIB.
[2] . Id.shuoong.com buku referensi.
[3] . Hallen Bimbingan dan Konseling.Jakarata : Quantum
teaching.2005.Hal 2
[4] . Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru Pembimbing
BK.Kudus : UMK,2011.Hal 51
[6]. Eddy Hendrarno,dkk.Bimbingan
dan Konseling.Semarang: UNES 2003 Hal 72
[7] .Id.Shuoong.com.Buku referensi
[10]. Jamal Makmur Asmani.Op.cit.,hal :223
No comments:
Post a Comment