Bila
berbicara investasi, yang terlintas di benak kita pasti tentang menanam saham,
membeli tanah/properti, membeli emas, dan barang-barang kongkret lainnya, yang
dapat diharapkan memberikan keuntungan di masa mendatang. Menurut wikipedia bahasa Indonesia Investasi adalah suatu istilah
dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
Nah, sudah jelas bukan apa itu investasi ?,
pastinya ada yang sudah tahu dan ada yang baru sedikit-sedikit tahu, yang jelas
untuk berinvestasi kita harus merogoh kocek dari kantong kita. Lalu bagaimana
bisa investasi di kala nganggur ? padahal nganggur adalah identik dengan
kantong kering, kalaupun masih punya simpanan pasti hanya akan kita pakai
dikala ada kebutuhan mendesak saja.
Bagi pembaca yang sudah sering ikut seminar
bisnis, membaca buku-buku manajemen, atau menyaksikan motivator di TV tentunya
pernah dijelaskan bahwa investasi tidak hanya berupa “fisik” saja seperti yang
saya singgung di atas (tanah, property, emas, dll), tapi investasi bisa saja
berupa “non fisik”. Apa investasi non
fisik itu ? Sumber Daya Manusia, ya SDM adalah bentuk investasi non fisik. Itulah mengapa sebabnya dewasa ini banyak
yang berbondong-bondong membangun kwalitas SDM dengan mengejar strata
pendidikan yang tinggi dengan harapan akan mendapat jaminan kesejahteraan di
masa mendatang. Walaupun yang terjadi malahan ratusan ribu sarjana dari diploma
sampai S2 lontang lantung tak jelas arahnya, tapi bukan itu poinnya, biarkan
saja mereka tetap mengejar mitos bahwa strata pendidikan yang tinggi akan
berbanding lurus dengan jumlah rejeki, poin yang saya maksud adalah bahwa
investasi non fisik itu memang ada, namun bentuk investasi non fisik itu banyak
macamnya, bukan hanya “pendidikan formal” saja.
Oke, intronya saya cukupkan sampai di sini saja.
Saya tidak akan ingkar janji, mari kita bicarakan bagaimana caranya
BER-INVESTASI DI SAAT NGANGGUR, begini kira-kira caranya :
1.
MAKAN DAN
TIDUR
2.
NONTON TV
3.
MAIN GAME
4.
KLUYURAN
LHO !!! investasi macam apa itu ?, itu
mah aktivitas mainstream yang tiada berguna.
Eits tunggu dulu …!, mulai sekarang kita harus berhenti mengukur dan
mengasumsikan segala sesuatu dengan diri kita sendiri. Sesuatu yang kelihatannya biasa saja menurut
kita, bisa jadi menjadi hal yang luar biasa bagi orang lain, sebuah kaleng bekas
mungkin tidak lebih dari sampah bagi kita, tapi di tangan orang lain bisa
menjadi sebuah karya (kerajinan) yang bernilai jual.
Nah seperti itulah
gambarannya, makan, nonton TV, kluyuran bagi seseorang mungkin perbuatan
sehari-hari yang terlewati begitu saja, tapi bagi orang yang cerdas itu bisa
menjadi sebuah investasi. Mari kita coba
bahas satu persatu.
1.
MAKAN DAN TIDUR
Makan dan
tidur adalah sebuah kebutuhan biologis yang sangat vital dan wajib dipenuhi
oleh setiap manusia, dimana dari pola makan dan tidur akan didapat kualitas
kesehatan dari tubuh seseorang. Tidur
yang teratur, makan makanan yang sehat dan dengan gizi berimbang akan membuat
tubuh dalam kondisi prima, tidak mudah sakit, dan bertenaga. Sebaliknya jam tidur yang tidak teratur dan
terlalu sering mengkonsumsi makanan yang tidak sehat akan memiliki konskuensi
tubuh yang lemah.
“ Di dalam
tubuh yang sehat, tertanam jiwa yang kuat” begitulah informasi dari pepatah
lama, dan teryata memang benar, itulah investasi yang didapat dari Makan dan
Tidur, investasi kesehatan. Bayangkan
saja bila hal-hal yang buruk terjadi pada tubuh kita (semoga tidak akan
terjadi), ratusan ribu bahkan sampai ratusan juta akan digelontorkan demi
kesembuhan. Dalam kacamata bisnis ini
jelas kerugian yang besar, mengeluarkan uang sangat besar untuk hal yang
sia-sia, Lho kok sia-sia ?? kan untuk berobat, kesehatan kan memang mahal
harganya !!, iya itu memang betul, namun bila kita lebih bisa menjaga kesehatan
sedini mungkin maka kita tidak perlu menggelontorkan uang begitu banyak untuk
berobat, “Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati”. Penyakit kan datangnya dari Tuhan ?? iya
memang betul, tapi jangan lupa, Kesehatan datangnya juga dari Tuhan, milih yang
mana ?? bukankah Tuhan selalu memerintahkan kita untuk selalu menjaga
kebersihan, memilih makanan yang halal dan baik, menggunakan malam untuk
istirahat dan tidur, apa itu belum cukup untuk dijadikan bukti bahwa Tuhan pun
ingin manusia memilih Sehat atau Sakit ??
Dengan tubuh yang sehat dan
prima kita akan siap setiap saat untuk menyambut ketika sebuah peluang dating,
itulah mengapa makan dan tidur adalah sebuah investasi non fisik yang sangat
menentukan keberhasilan kita.
2.
NONTON TV
Bila selama
ini pembaca ada yang lagi gandrung nonton serial “9 Manusia Harimau”,
“Ganteng-Ganteng SeringGalau” dan sinetron-sinetron yang tidak berkwalitas
lainnya. Atau yang lebih suka menyasikan
acara-acara nyanyi dan acara-acara lain yang gak jelas maksudnya, sebaiknya
pembaca harus cepat-cepat insaf, hehe
Maaf bila
terkesan men-justifikasi secara sepihak, namun ada baiknya pembaca mengambil
sumber lain yang lebih kredibel, KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) misalnya, KPI
pasti lebih memiliki data-data acara TV apa yang tidak berkwalitas.
Terlepas
dari itu semua, sebenarnya kita sebagai manusia pastilah dibekali akal dan
naluri, pasti tahu tontonan apa yang hanya sekedar tontonan, dan mana tontonan
yang bisa juga sebagai tuntunan. Sejauh
mana TV kita dirumah memberi inspirasi dan pengetahuan, atau bahkan malah
menjadi racun dalam fikiran.
Beberapa
pakar mengatakan bahwa tontonan TV akan mempengaruhi TOP of MAIN (alam bawah
sadar/pola pikir) manusia, karna kenyataannya menonton TV adalah aktifitas yang
terus menerus dilakukan (continues), itulah mengapa TV disebut-sebut sebagai
media informasi yang paling efektif karna berupa audio visual.
Bila
selama kurun waktu tertentu selama nganggur kita manfaatkan untuk melihat
tayangan TV yang positif, informatif, dan inspiratif, maka secara sadar kita
telah melakukan investasi yang sangat berharga.
Investasi informasi, pengetahuan, motivasi, dan pola pikir yang nantinya
akan sangat berguna diterapkan di dunia kerja.
3.
MAIN GAME
Game
apakah yang saudara sukai ? mari kita jangan terlalu parno dengan yang namanya
game, sebagian besar orang tua takut bila anak-anaknya berkenalan dengan yang
namanya game, takut kecanduan, takut nggak mau belajar, dan ketakutan-ketakutan
lainnya, game yang dimaksud di sini adalah game di era modern yang dapat
dimainkan di PS, gadget, komputer, dan perangkat elektronik lainnya.
Pendapat
negatif tentang game tidak salah, namun tidak sepenuhnya benar, karna apapun
itu bila dilakukan dalam porsi yang tidak sepatutnya hasilnya pun akan negatif.
Makan, tidur, belajar, bekerja, dsb bila terlalu over time maka akan berdampak tidak
baik. Game akan menjadi sangat
bermanfaat bila dalam porsi yang tepat, Bahkan banyak penelitian yang
menyebutkan anak usia belajar yang suka main game (namun tidak berlebihan)
cenderung lebih cerdas ketimbang yang tidak suka main game.
Poin yang
perlu digaris bawahi adalah, mainkanlah game yang di dalamnya terdapat prinsip
“memecahkan masalah”. Banyak kita jumpai
orang yang kurang jenius lebih dapat mengatasi masalah ketimbang orang yang
jenius, kuncinya ada pada kecerdasan emosional, bukan kecerdasan
intelektual, dan kita dapat mengasah
kecerdasan emosional dengan sering bermain game yang di dalam permainannya ada
tahapan-tahapan yang mengharuskan kita berfikir cepat, jeli, menyusun
strategi, percaya diri, dll
Kapan lagi
kita harus praktek langsung menyusun strategi bila bukan dalam game, pada saat
kita nganggur. Itulah mengapa main game
bisa dijadikan salah satu investasi mengasah kecerdasan emosional.
4.
KLUYURAN
Kluyuran
yang tak jelas hanya akan membuang waktu, menghabiskan duit untuk beli BBM,
resiko kecelakaan di jalanan, ditambah ancaman kena tilang pak polisi bagi yang
tidak punya SIM, atau kendaraan yang dipakai ternyata bodong alias nggak ada
surat-suratnya.
Bagi
pengangguran yang cerdas, pasti akan memanfaatkan masa-masa nganggurnya untuk
hal-hal yang positif, termasuk memasukkan agenda kluyuran dalam jadwalnya. Nah.., bagaimana tips biar hobi kluyuran bisa
menjadi investasi yang menjanjikan ? begini :
Pertama : bila orientasi kita adalah untuk
menjadi seorang wirausaha yang sukses kita bisa melakukan survey pasar saat
kluyuran, mengunjungi teman-teman lama untuk memperluas jaringan, atau bahkan
mencari kenalan baru untuk dijadikan relasi. Bisa juga kita melakukan studi banding di
tempat-tempat usaha yang berbeda. Kapan
lagi kita akan memiliki banyak waktu untuk melakukan itu semua kalau tidak pas
nganggur ?
Kedua : bila impian kita cukup simple untuk
menjadi seorang pegawai atau karyawan, kluyuran dapat kita jadikan rutinitas
untuk mencari sumber-sumber informasi lowongan pekerjaan, entah sebagai pegawai
swasta atau negeri. Dan bila kita mau
kita bisa melakukan kunjungan yang intens terhadap seseorang yang kelihatannya
memiliki potensi untuk kita jadikan batu loncatan agar mencapat tujuan kita, tidak
mustahil dengan frekwensi kunjungan yang tinggi seseorang akan menjadi sangat
dekat dengan kita, dan secara otomatis bila suatu saat ada peluang kerja, kita
lah yang akan direkomendasikan untuk mengisinya.
Saya kira cukup di sini dulu ngobrol kita,
disambung di postingan selanjutnya, OK ! ^___^,
yang terpenting adalah, kita
harus merubah mainset kita, kita harus selalu berfikir dan bersikap positif
terhadap semua hal. Apapun dan bagaimanapun bisa menjadi bermanfaat bila kita
pandai-pandai memanfaatkannya, walau itu sampah sekalipun.
No comments:
Post a Comment