Sisi Pandang Lain

Memahami Sesuatu dari Perspektif yang Berbeda

Tuesday, May 10, 2016

Memangnya Ada Apa dengan AADC ?

Serius ! tulisan ini saya tulis buat tanpa ada tendensi apapun, bukan dengan maksud nyinyir atau sok cool, tapi jujur saya mempertanyakan sebuah film yang dibintangi Nicholas Saputra tersebut, kenapa begitu menyedot perhatian banyak manusia Indonesia.

Saya pernah menyaksikan film AADC satu kali, itu karna seorang teman maniak film yang tiba-tiba datang dan maksain nyolokin flashdisknya ke laptop saya, dan dengan sedikit persuasi plus intimidasi berhasil memaksa saya menyudahi menonton film Soe Hok Gie yang sama-sama diperankan oleh Nicholas Saputra dan malah ikut menyaksikan film AADC yang sudah jadul (karna saya menonton AADC baru tahun 2014 kemarin).
            Konon, film fenomenal yang dirilis tahun 2002 itu sukses besar dan disebut-sebut sebagai awal kebangkitan perfileman di Indonesia, itulah yang dikatakan teman saya sehingga ia tidak bosan-bosannya menonton film percintaan tersebut berpuluh-puluh kali walau dalam format MP4.
Saya sendiri juga penggemar film, tidak ada gender khusus yang saya sukai, saya menyukai semua gender film asalkan dari film itu dapat membekaskan sebuah pesan sosial moral untuk penontonnya seperti film laskar pelangi atau Soe Hok Gie.  Sedangkan untuk film film yang ringan saya lebih memilih menikmati film animasi macam “Finding Nemo” atau “Big Hero” daripada harus menyaksikan film tema percintaan yang kerap menghebohkan negri Jaya Dwipa ini.
Entah karna saya yang terlalu bebal atau kurang cerdas sehingga saya tidak bisa menikmati dan mengambil pelajaran dari film se-heboh AADC yang jelas bagi saya film tersebut “tidak seharusnya” disikapi dengan euphoria yang berlebihan dan mengarah ke heboh.
Dan sekarang lagi-lagi heboh kabar berita baik di TV maupun di media online soal dirilisnya film “kondang” itu. Saya menjadi geli sendiri memikirnya.
Kalaupun ada kata-kata yang tajam dalam dialog atau puisi-puisi yang diekspos dalam film tersebut bagi saya biasa-bisa saja, masih lebih menarik dan membekas kata-kata atau ungkapan sehari-hari dari “serial TV garapan Marvel dan DC. Meskipun dari tokoh-tokoh antagonis pun kerap kali keluar petuah-petuah yang serasa “mak jleb” di hati.

“ Lebih baik berjalan dalam gelap dengan seorang teman, daripada berjalan sendirian dalam terannya lampu “
(diucapkan oleh penguin seorang kepala geng dalam serial Gotham)


Bruce Wayne memprotes “kenapa pintunya dikunci” ?
Alfred sang pelayannya menjawab “itulah gunanya pintu”
Dengan kata lain Alfred menegaskan bahwa tak perlu kita mempertanyakan alasan dari sesuatu yang kita semestinya sudah tahu jawabannya
( serial Gotham)

Kegilaan adalah melakukan hal yang sama terus menerus
dengan mengharapkan hasil yang berbeda
( Diucapkan oleh Felicity Smoak dalam serial Green Arrow)



Di atas contoh kecil saja, bagi saya AADC 1 ataupun 2 tak ada apa-apanya.

No comments:

Post a Comment