Sisi Pandang Lain

Memahami Sesuatu dari Perspektif yang Berbeda

Sunday, December 27, 2015

INI PENDIDIKAN APA EKSPLOITASI ?




Dewasa ini dunia pendidikan semakin mendapat perhatian pemerintah, karna kita semua mulai sadar bahwa pendidikan yang akan membentuk kwalitas SDM adalah kunci utama dari pembangunan bangsa.
 Alih-alih memberi banyak suntikan dana, pemerintah juga semakin memacu kwalitas pembelajaran dengan cara gonta-ganti kurikulum, metode, dan diklat untuk para guru.  Dan apa yang terjadi sekarang ?  yang terjadi  sekarang anak usia SD diberi tugas untuk membuat kliping, makalah, dan lain sebagainya, yang tidak ada cara lain kecuali dengan membuka internet.
Bayangkan !! di bebarapa sekolah di sebuah desa XXXXX ( INI FAKTA),  siswa kelas 2 (DUA) SD diberi tugas untuk membuat kliping gambar-gambar rumah dan pakaian adat dari seluruh Indonesia, dan juga kliping-kliping lain.  Sering juga guru memberi PR beberapa puluh pertanyaan dan murid yang notabene masih duduk di kelas “rendah” tersebut diminta untuk mencari jawabannya di google. Apa guru tersebut “sakit” sampai tidak bisa menyadari bahwa tugas tersebut nonsense, TERPAKSA akhirnya orang tuanya lah yang pontang panting kesana kemari demi tugas anaknya kelar, karna anak kecil hanya tahu menangis bila sampai deadline tugas dikumpulkan tapi tugasnya belum jadi.   Apa mau guru tersebut ? nyuruh anak didiknya kluyuran ke warnet yang murid itu sendiri belum pernah pegang komputer ? atau minta agar orang tuanya membelikan HP android agar bisa buka google ?
Di tingkat SMP, banyak saya menemui anak-anak yang mengeluh karna banyaknya tugas untuk membuat Kliping, Makalah, Artikel, dll. LAGI-LAGI guru menyuruh untuk mencari di internet. Saya pun kembali bertanya, apa sih sebenarnya tujuannya, untuk mengenalkan anak didik kepada internet agar melek teknologi dan nggak gaptek ?  apa pelajaran TIK belum cukup mengcover ?
Setelah tugas jadi, diprint out dan dijilid dengan rapi lalu apa ?? hanya menumpuk entah di perpustakaan atau di gudang sekolah tanpa dicek dan dibaca terlebih dahulu oleh gurunya.  Berapa uang yang akan terbuang sia-sia bila setiap pelajaran ada tugas cari materi di internet dan diprintout ?  kenapa saya bilang ini sia-sia, karna yang terjadi kebanyakan anak hanya copy paste, atau minta tolong kepada yang jaga warnet untuk mencarikan tugas tersebut. Saya ragu bila anak-anak akan membaca dan mencermati kalimat demi kalimat dari tugas printout tersebut. Kalaupun ada hanya sedikit sekali anak yang dengan senang hati melakukannya.
Lain lagi di tingkat SMA/SMK, ada oknum guru di sebuah SMA Negeri yang menipu muridnya, sekali lagi yang saya tulis ini adalah FAKTA yang saya saksiksan sendiri. Bagaimana kronologi penipuan tersebut ?
Suatu waktu seorang oknum guru memberi tugas individu kepada semua muridnya yang terbagi atas banyak kelas, kelas A sampai F, dengan rata-rata murid 30 per kelas.  Murid diberi tugas yang sangat sederhana, namun tugas tersebut harus dikumpulkan dalam bentuk compact disk (DVD RW).  Sekilas penjelasan bagi yang belum tahu, keping CD atau DVD ada dua jenis, yang biasa dan yang ada tambahan RW di belakangnya, singkatan dari REWRITABLE, yang artinya setelah diisi data akan bisa dihapus lagi dan jadi kosong seperti baru.
Saya pun bertanya kepada beberapa murid tersebut, apakah harus pakai DVD RW apa bisa pakai CD biasa, mengingat harga DVD RW cukup mahal, sedangkan ukuran file tugas tidak lebih dari 1 MB, dan kata beberapa murid itu WAJIB pakai DVD RW.  Lalu saya Tanya lagi, apakah kalau tugas yang dikerjakan salah, DVD RW tersebut akan dikembalikan lagi dan diminta untuk memperbaiki ? (karna saya menduga mungkin inilah alasan guru meminta DVD RW agar murid cukup sekali saja membeli DVD dan bisa digunakan selamanya)
Namun ternyata tidak, selama ini guru tidak pernah mengembalikan tugas yang salah untuk diperbaiki. JENIUS SEKALI oknum guru ini, dari murid kelas A sampai F akan dapat DVD RW gratis. Apalah mau dijual ? saya mencoba untuk tidak berprasangka buruk. Namun secara LOGIKA jelas ini bentuk PEMBODOHAN kepada murid, karna ketika saya tanya apakah murid tersebut mengetahui apa beda CD biasa dengan DVD RW mereka tidak tahu, hanya dijelaskan saja oleh gurunya bahwa DVD RW adalah yang lebih bagus dari CD biasa. Harusnya DVD RW tersebut dikembalikan agar kelak bisa dipakai lagi, namun setelah beberapa minggu hingga beberapa bulan ternyata tidak jelas nasib kepingan DVD tersebut.  Ada lagi yang lebih parah, siswa diminta untuk mengumpulkan flashdisk. Sebuah IRONI !

No comments:

Post a Comment