Media dewasa ini laksana sebuah kitab suci bagi umat beragama. Banyak masyarakat yang terdoktrin baik secara
sadar dan tidak dasar oleh pemberitaan media, baik di media cetak maupun media
elektronik. Informasi yang didapat dari
media ditelan mentah-mentah, tanpa dicerna dan dipertimbangkan
kebenarannya. Harusnya dikroscek
terlebih dahulu, namun itu jelas tidak mungkin karna masyarakat awam pada
umumnya tidak berfikir ke arah sana. Apa
yang dibaca, didengar, dan dilihat di media itulah yang dianggap memang
benar-benar terjadi. Bagaimana jadinya
bila semua media baik cetak, elektronik, dan online secara kompak menyampaikan
berita/informasi yang sama, padahal itu adalah berita bohong ? tentu masyarakat akan percaya dibohongi secara
masal.
Lalu apakah kita harus apatis terhadap media ? tentu tidak ! media adalah jendela dunia. Kita harus rajin mengikuti perkembangan
informasi, baik informasi lokal, nasional, bahkan internasional. Namun kita
harus cerdas dalam menyaring informasi yang kita terima, lebih-lebih di era
internet sekarang ini. Media online
menjamur dengan sangat cepat, baik media yang kredibel maupun yang abal-abal.
Berbekal dari pengalaman penulis yang pernah sebentar terjun dalam dunia
jurnalistik penulis akan berbagi RAHASIA DALAM PENULISAN BERITA kepada pembaca
yang masih awam tentang media.
Mari kita baca
bersama-sama contoh berita di bawah ini :
BERITA
PERTAMA
DURIANNEWS.COM. Kecamatan Matahari. Selasa/02/Feb/2016
dalam kondisi mencekam. Pasalnya bentrokan berdarah yang melibatkan ratusan
orang warga Desa Maju dengan warga Desa Mundur telah menewaskan 17 orang dari
kedua belah pihak. Sampai berita ini
diturunkan aparat kepolisian yang berjumlah ratusan dengan senjata lengkap
masih berjaga-jaga di kedua desa untuk mengantisipisi bentrokan susulan.
Sudarso, Kapolsek Matahari yang ditemui reporter duriannews.com
menuturkan bahwa bentrokan untuk sementara sudah bisa diatasi. puluhan orang dari
desa Maju dan desa Mundur yang didapati membawa senjata tajam sudah diamankan
di Mapolsek Matahari untuk ditindak lebih lanjut.
“ Beruntung tadi kami cepat mendapat laporan, jadi kurang dari 20 menit
kami sudah tiba di TKP untuk membubarkan tawuran. Saya sangat mengapresiasi
warga masyarakat yang dengan sigap segera melapor ke Polsek Matahari sehingga
korban jiwa yang jatuh tidak bertambah banyak “ tutur Sudarso kepada
duriannews.com.
Informasi yang berhasil dihimpun duriannews.com dari beberapa saksi,
bentrokan berdarah tersebut dipicu oleh pengeroyokan terhadap seorang pemuda
desa Maju yang dilakukan oleh beberapa pemuda dari desa Mundur. Soleh (22 tahun)
warga desa Maju sekitar jam 1 siang kebetulan melintas di jalan desa Mundur
membawa sepeda motor, tiba-tiba ia dihentikan paksa oleh segerombolan pemuda
dan dipukuli secara beramai-ramai, bahkan sepeda motornya pun ikut dirusak.
Soleh yang berhasil melarikan diri akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada
teman-temannya. Spontan teman-teman Soleh mengumpulkan warga desa yang lainnya
dengan membawa kayu dan senjata tajam mendatangi desa Mundur untuk belas dendam. Bentrok pun tak terelakkan lagi, masa dari
kedua desa bertambah banyak. Aksi saling
jotos dan lempar batu kian membabi buta, bahkan ada yang menggunakan senjata
tajam, sampai akhirnya bentrokan berangsur-angsur reda setelah aparat dari
kepolisian berkali-kali mengeluarkan tembakan ke udara dan menangkap para
pelaku yang membawa senjata tajam.
BERITA KEDUA
MANGGANEWS.COM. Kecamatan Matahari.
Selasa/02/Feb/2016 sedang dalam Siaga I . Perang antar desa antara Desa dan
Desa Mundur telah memakan korban jiwa meninggal dunia dari kedua belah
pihak. Sampai saat ini aparat kepolisian
bersenjata lengkap masih berjaga-jaga di beberapa titik untuk mengantisipisi
bentrokan susulan.
Sudarso, Kapolsek Matahari kepada para wartawan menuturkan bahwa
bentrokan untuk sementara sudah bisa diatasi. puluhan orang dari desa Maju dan
desa Mundur yang didapati membawa senjata tajam sudah diamankan di Mapolsek
Matahari untuk ditindak lebih lanjut.
“ Beruntung tadi kami cepat mendapat laporan, jadi kurang dari 20 menit
kami sudah tiba di TKP untuk membubarkan tawuran. Saya sangat mengapresiasi
warga masyarakat yang dengan sigap segera melapor ke Polsek Matahari sehingga
korban jiwa yang jatuh tidak bertambah banyak “ tutur Sudarso menjelaskan
kepada para awak media.
Bentrokan berdarah yang mengakibatkan 17 orang meninggal itu terjadi
sekitar pukul 2 siang. Berdasarkan cerita dari salah seorang saksi yang enggan
disebutkan identitasnya Mula-mula bentrokan itu berawal dari seorang Pemuda
dari desa Maju yang lewat jalan desa Mundur dengan membawa sepeda motor. Pemuda yang belakangan diketahui bernama Soleh itu menggeber
knalpot motornya dengan sangat keras sambil mengacungkan jari tengahnya ketika
sedang melintas di hadapan segerombolan pemuda Desa Mundur yang sedang berkumpul
di gardu pinggir jalan. Wajar saja, karna diprovokasi beberapa pemuda melakukan
pengejaran, adu mulutpun terjadi dan akhirnya berhujung perkelahian . Soleh berhasil kabur dan selang 1 jam datang
kembali membawa teman-temannya dengan membawa senjata tajam untuk melakukan
penyerangan. Bentrok pun terjadi, masa
dari kedua desa bertambah banyak. Aksi
saling saling serang kian brutal, bahkan ada yang menggunakan senjata tajam,
sampai akhirnya bentrokan berhenti setelah aparat dari kepolisian berkali-kali
mengeluarkan tembakan peringatan dan mengamankann para pelaku yang membawa
senjata tajam.
-----------oOo-------------
NAH, dari dua contoh berita yang sama di atas pembaca sudah bisa
menyimpulkan bukan ? yang saya tulis dengan warna merah adalah RAHASIA
kebenaran dari sebuah berita.
Secara umum antara mangganews.com dan duriannews.com telah menyampaikan berita yang benar
berdasarkan fakta di lapangan. Bentrok
dengan senjata tajam, jumlah korban jiwa yang meninggal, sebab bentrokan yang
dipicu pengeroyokan terhadap seorang warga desa Maju, dan mengutip keterangan
dari Kapolsek tentunya. NAMUN kenapa cerita
pengeroyokan terhadap Soleh tidak sama ? hal ini bisa diakibatkan karna
keterangan saksi yang salah/berbohong, dan juga bisa diakibatkan karna
kesengajaan oleh SI WARTAWAN yang tengah melakukan PEMELINTIRAN BERITA.
Kalau memang perbedaan cerita tersebut di atas memang disengaja/disetting
oleh kedua media, berarti pihak duriannews.com sedang berpihak kepada
Desa Maju dengan cara menyembunyikan sedikit fakta bahwa sholeh menggeber
knalpot dan mengacungkan jari tengah. Memang duriannews.com menyajikan banyak
FAKTA yang benar, namun sedikit saja kebenaran disembukyikan maka ceritanya
menjadi lain. Seolah pemuda desa Mundur
sangat arogan karna memukuli orang lewat yang tidak bersalah, padahal Sholeh
jelas bersalah.
Sebaliknya mangganews.com juga berpihak pada desa Mundur karna dalam menceritakan
kronologi kejadian seolah Sholeh yang menantang, karna setelah menggeber knalpot
dan mengacungkan jari tengah Sholeh juga terlibat saling adu mulut. Dan mengganti kata “pengeroyokan” menjadi “perkelahian”,
padahal jelas itu pengeroyokan karna melibatkan lebih dari satu orang. Dan juga kentara jelas ketidak objektifannya
dengan memasukkan opini penulis ke dalam berita (Wajar
saja, karna diprovokasi beberapa pemuda melakukan pengejaran). Seolah penulis berita dari
mangganews.com mengajak publik untuk bersepakat bahwa mengejar dan mengeroyok
orang yang melakukan provokasi itu adalah hal yang wajar.
Contoh berita sederhana di atas hanyalah sekedar contoh. Dalam kenyataannya seperti itulah media kita
dalam menyajikan berita-berita, baik berita ringan maupun berita
berat-berat. Selalu saja ada fakta yang
sengaja di sembunyikan dan menambah unsur opini pribadi dari penulis. Lebih-lebih bila menyangkut berita politik.
Masih ingat perang berita antara dua STASION TV NASIONAL dalam pilpres kemarin
? keduanya adalah sama-sama Media Besar yang
penuh orang-orang kredible sebagai redaktur berita di dalamnya. Namun kenapa
masih ada pemelintiran berita ? jawabnya adalah : “Pemilik Uang lah yang
berkuasa “
Semoga kita semakin cerdas dalam menerima informasi yang mengandung
kebenaran sekaligus kebohongan. Wallahu a’lam..
No comments:
Post a Comment