Sisi Pandang Lain

Memahami Sesuatu dari Perspektif yang Berbeda

Friday, January 18, 2019

Mengenali Kawan Lewat Pemilu 2019


Tahun 2019 adalah tahun istimewa, di mana di tahun ini kita punya kesempatan untuk mengenal lebih dalam siapa kawan kita. Topeng, masker, lipstik, dan semua kepura-puraan akhirnya luntur dan terbuka dengan jelas.

Tidak seperti masa-masa sebelumnya di mana teknologi informasi dan kebebasan berpendapat meledak seperti sekarang ini.  Generas kemaren sore yang baru lulus sekolah menengah ikut-ikutan mbahas politik padahal pas sekolah malas menyimak pelajaran PPKn, Sejarah, dan Ekonomi. Tak terkecuali emak-emak muda nan menor yang lagi seneng-senengnya caper dan mengungkapkan semua isi hatinya di medsos.

Kita akhirnya melihat bagaimana orang-orang di sekitar kita menyikapi perbedaan pilihan, mengontrol kecintaan dan kebenciannya terhadap tokoh dan aliran politik.  Apakah mereka wajar-wajar saja mengekspresikan goal politiknya ataukah sangat brutal.
Karena tidak menutup kemungkinan “sikap ofensif” kawan-kawan kita terhadap lawan ideologi politiknya tersebut akan menyasar kita juga suatu saat ketika berbeda pendapat dalam hal lain.

Lalu bagaimana ciri kawan yang “ofensif” itu ?
Mudah sekali ! seberapa sering dan ngotot ia membahas politik, ketika di dunia nyata maupun dunia maya. Kalau dia bagian dari tim kampanye atau pengurus partai, buzzer, atau simpatisan itu masih bisa kita nalar. Namun bila posisinya hanyalah netijen biasa dan beranda medsosnya melulu soal politik (misalnya dalam satu hari puluhan kali posting status, share link, meme yang menyerang lawan politik atau memuja idolanya) kita harus waspada dengan kawan macam ini.

Bercanda dan ikut-ikutan/latah ?
Biasanya memang begitu, banyak dari kita khususnya ketika bermedsos ikutan latah dengan sesuatu yang lagi trending atau viral.  Tentu kita bisa mengamati dan merasakan, mana yang sekedar iseng dan mana yang bernafsu.

Itu kan sekedar buat ngisi beranda aja, daripada sepi ?
Medsos adalah sarana bersosial di jejaring internet, cari perhatian lewat post adalah salah satu cara bersosial.  Ketika ia hanya share sesuatu yang bersifat menghujat atau menjilat, tanpa punya sesuatu yang bermanfaat untuk dilihat kawan lainnya, itu juga indikator bahwa kita harus berhati-hati dengan kawan model begitu. Lebih baik share foto-foto atau aktifitas pribadinya sendiri, atau membantu menshare informasi-informasi bermanfaat yang tidak tendensius terhadap lawan ideologi politik.

Waduh saya tersindir nih, saya termasuk yang suka ribut soal politik, gimana dong ?
Tak apa lah, itu hal yang wajar. Kecintaan dan kebencian kita terhadap sesuatu hal memang cenderung membuat kita buta dan tuli, egois, dan tidak objektif untuk melihat sesuatu dari banyak sisi. Biasa saja, semua orang pernah di posisi itu, termasuk penulis sendiri, pernah ikut-ikutan brutal ketika berbeda pandangan politik, bersyukur sudah tersadar sekarang, bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik, apapun itu !
Akhir kata, ini hanyalah opini pribadi penulis. Semoga bisa sedikit memberi sisi pandang yang lain kepada para pengunjung blog ini.
Tahu nggak apa tujuan blogger bikin tulisan ? ya biar dapat duit dari iklan, hahaha
woles saja gaes..
CMIIW

No comments:

Post a Comment