Tidak seperti masa-masa sebelumnya di
mana teknologi informasi dan kebebasan berpendapat meledak seperti sekarang
ini. Generas kemaren sore yang baru
lulus sekolah menengah ikut-ikutan mbahas politik padahal pas sekolah malas
menyimak pelajaran PPKn, Sejarah, dan Ekonomi. Tak terkecuali emak-emak muda
nan menor yang lagi seneng-senengnya caper dan mengungkapkan semua isi hatinya
di medsos.
Kita akhirnya melihat bagaimana
orang-orang di sekitar kita menyikapi perbedaan pilihan, mengontrol kecintaan
dan kebenciannya terhadap tokoh dan aliran politik. Apakah mereka wajar-wajar saja
mengekspresikan goal politiknya ataukah sangat brutal.
Karena tidak menutup kemungkinan “sikap
ofensif” kawan-kawan kita terhadap lawan ideologi politiknya tersebut akan
menyasar kita juga suatu saat ketika berbeda pendapat dalam hal lain.
Lalu bagaimana ciri kawan yang “ofensif” itu ?
Mudah sekali ! seberapa sering dan
ngotot ia membahas politik, ketika di dunia nyata maupun dunia maya. Kalau dia
bagian dari tim kampanye atau pengurus partai, buzzer, atau simpatisan itu
masih bisa kita nalar. Namun bila posisinya hanyalah netijen biasa dan beranda
medsosnya melulu soal politik (misalnya dalam satu hari puluhan kali posting
status, share link, meme yang menyerang lawan politik atau memuja idolanya)
kita harus waspada dengan kawan macam ini.
Bercanda dan ikut-ikutan/latah ?
Biasanya memang begitu, banyak dari
kita khususnya ketika bermedsos ikutan latah dengan sesuatu yang lagi trending
atau viral. Tentu kita bisa mengamati dan
merasakan, mana yang sekedar iseng dan mana yang bernafsu.
Itu kan sekedar buat ngisi beranda aja, daripada sepi ?
Medsos adalah sarana bersosial di
jejaring internet, cari perhatian lewat post adalah salah satu cara bersosial. Ketika ia hanya share sesuatu yang bersifat
menghujat atau menjilat, tanpa punya sesuatu yang bermanfaat untuk dilihat kawan
lainnya, itu juga indikator bahwa kita harus berhati-hati dengan kawan model
begitu. Lebih baik share foto-foto atau aktifitas pribadinya sendiri, atau
membantu menshare informasi-informasi bermanfaat yang tidak tendensius terhadap
lawan ideologi politik.
Waduh saya tersindir nih, saya termasuk yang suka ribut soal
politik, gimana dong ?
Tak apa lah, itu hal yang wajar.
Kecintaan dan kebencian kita terhadap sesuatu hal memang cenderung membuat kita
buta dan tuli, egois, dan tidak objektif untuk melihat sesuatu dari banyak
sisi. Biasa saja, semua orang pernah di posisi itu, termasuk penulis sendiri,
pernah ikut-ikutan brutal ketika berbeda pandangan politik, bersyukur sudah
tersadar sekarang, bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik, apapun itu
!
Akhir kata, ini hanyalah opini
pribadi penulis. Semoga bisa sedikit memberi sisi pandang yang lain kepada
para pengunjung blog ini.
Tahu nggak apa tujuan blogger bikin
tulisan ? ya biar dapat duit dari iklan, hahaha
woles saja gaes..
CMIIW
No comments:
Post a Comment