Aku ingin mencintai Tuhan
tetapi aku malu
karena aku kotor
Aku seperti sudra yang merindukan putri bangsawan
pungguk yang merindukan bulan
kurcaci yang ingin menggayuh bintang
Di malam-malamku yang larut dan gelisah
tak bisa kucium tanah untuk sujud pada-Nya
terlalu kotor daku bila hendak mengagumi indah-Nya
Di sela-sela tangis atau rintihku di kamar pesanan
ada darah yang mengalir tak henti-henti
dosa dan sekian rinduku pada-Mu
Kesepian ini ingin kubagi dengan-Mu
tapi, apa aku pantas?
untuk berbicara dengan-Mu?
Aku merindukan-Mu
namun tak boleh menyembah-Mu
sebab aku kotor
Luka macam apa yang lebih giris
dari seseorang yang berahi ingin bertemu
tapi tak diizinkan semesta
Seperti Majnun yang menggila dan telanjang
merindu Layla
dan tak boleh berjumpa
Rinduku bisa abadi, Tuhan
karena tak ada obat untukku
diam-diam aku akan nelangsa menahan nyeri kerinduan ini
Setiap waktu aku bisa mati
dalam dosa senggama
dan rindu yang tak pernah terbayar
10.23.03.08.2019
( Baca juga Puisi Balasan dari Tuhan untuk Pelacur di sini : https://sisipandanglain.blogspot.com/2019/08/puisi-balasan-dari-tuhan-untuk-pelacur.html?m=1 )
No comments:
Post a Comment